Kehadiran Tari Kecak Disorot Netizen, Event Director: Ini Bukti Bahwa Lampung Jadi Ruang Kolaborasi
Kolase foto latihan Tari Kecak dan respons netizen di media sosial.--
RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN - Agenda Marina Splash Night 2026 yang mengusung tema "Light Up the Coast" menuai sorotan tajam dari publik. Betapa tidak, event yang digelar pada 31 Desember 2025 itu rencananya bakal menghadirkan Tari Kecak Bali tepat pada perayaan malam pergantian tahun baru.
Rencana itu menuai beragam respons. Ada yang bernada positif, ada pula yang negatif. Diskusi itu nampak dari komentar netizen di akun media sosial Pantai Marina Lampung. Bahkan beberapa di antara komentar netizen berbau sinis. Bahkan ada yang menyebut Lampung krisis identitas karena lebih mengutamakan tarian budaya Bali.
Pihak penyelenggara seharusnya bisa lebih sensitif, dan harus memiliki sense of crisis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kultural. Apalagi jika menyangkut kebudayaan tradisional Lampung yang masih banyak belum tergali. Belum lagi pemuda-pemudi Lampung yang tidak dilibatkan.
Event Director Marina Splash Night, Divson Zulfansyah, saat dikonfirmasi memberikan pandangannya. Divson menjelaskan alasan mengapa Tari Kecak dihadirkan dalam event itu. Menurut, tarian tradisional Bali bagian dari konsep perayaan, kekayaan, serta keragaman budaya nusantara.
"Kami ingin menampilkan kekayaan budaya dalam satu momentum perayaan besar akhir tahun," katanya saat dikonfirmasi radarlamsel, Rabu, 5 November 2025.
Lampung, kata Divson, memiliki identitas budaya yang sangat kuat dan tetap menjadi spotlight dalam rangkaian event Akbar ini. Penampilan Tari Kecak, lanjut dia, adalah bentuk penghargaan terhadap kekayaan seni nusantara, bukan memilih apalagi berniat mengganti budaya lokal.
"Justru kami ingin menunjukkan bahwa Lampung dapat menjadi ruang kolaborasi budaya yang positif dan inklusif. Niat kami tidak main-main," ujarnya.
Sumber: