KETAPANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang kian mewabah dikabupaten ini.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Lamsel Christi Endarwati mengharapkan, aparat desa setingkat rukun tetangga (RT) dapat mengimbau warganya untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan prioritas kebersihan di dalam rumah (bak mandi, baju bergelantungan, membuka jendela, membersihkan belakang kulkas, vas bunga dan dispenser).
\"Masyarakat diingatkan untuk melakukan pencegahan dengan cara membersihkan lingkungan masing-masing sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak,\" kata Christi saat sosialisasi pencegahan DBD di aula kantor Camat Ketapang, Rabu (27/1).
Kegiatan sosialisasi yang dihadiri sejumlah kepala desa, unsur dinas pendidikan, kepala UPT Dinas Kesehatan Samsu Rizal, Sekertaris kecamatan (Sekcam) Ketapang Sumarno, dan Babinsa Serda Artaji itu, Dinas Kesehatan meminta puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai prosedur dan melakukan penyelidikan epidiologi melalui identifikasi sumber penularan jika terjadi peningkatan penyakit menular. \"Kami juga berharap puskesmas meningkatkan sosialisasi, penyuluhan dan melaksanakan UKS secara berkala,\" harap Christi.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memahami peraturan BPJS yang berbeda menagemen dengan dinas kesehatan, sehingga tidak melulu menyalahkan pihaknya saat klaim biaya perobatan.
\"Mengenai biaya perjalanan ambulan juga susah diklaim oleh Dinas Kesehatan. Untuk itu masyarakat memahami karena BPJS punya aturan dan managemen sendiri. BPJS juga kerap berubah-ubah peraturannya,\" ungkap Kabid P2M Dinas Kesehatan Lamsel.
Sementara Samsu Rizal mengatakan selain sosialisasi, dan gencar melakukan Fogging (pengasapan) di daerah yang telah endemis DBD, pihaknya juga telah membentuk tim gerak cepat (TGC) pemberantasan penyakit menular di masing masing desa. \"Harapan kita Kecamatan Ketapang mandiri dalam Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN),\" kata Samsu Rizal.
Menurut dia, Kasus DBD diwilayah Kecamatan Ketapang terus meningkat, dari 11 kasus menjadi 20 kasus hingga saat ini. Untuk itu, TGC dapat bekerja maksimal untuk menekan penyebaran DBD hingga akhir musim penghujan.
\"Saat seperti ini (musim hujan) adalah masa paling rawan DBD karena nyamuk Aedes Aegepty mudah berkembang biak. Untuk itu, mari kita bersama-sama melakukan pencegahan mewabahnya DBD,\" ajak Samsu Rizal.
PSN, lanjut Samsu Rizal, bisa dilakukan dengan cara menguras dan membersihkan tempat penampungan air, membakar dan mengubur sampah yang dapat menampung air tempat sarang nyamuk, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air, serta menjaga pola hidup sehat. \"Kami mengharapkan peran serta masyarakat dalam upaya mencegah mewabahnya DBD,\" pungkasnya.(man)
Awal Tahun, Ketapang Sudah 20 Kasus DBD
Kamis 28-01-2016,08:56 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :