Masyarakat Diminta Siaga DBD!
Selasa 29-01-2019,09:37 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Ada 24 Kasus di Januari
KALIANDA – Masyarakat di Kecamatan Kalianda perlu waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang terus mengintai. Berdasarkan data, hingga Senin (28/1) kemarin, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kalianda telah mencatat sebanyak 24 kasus yang ditimbulkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Rinciannya, 11 kasus demam berdarah dengue, dan 13 sisanya kasus demam dengue (DD). Kepala UPT Puskesmas Kalianda, Rosmeli, S.Km mengatakan bahwa kasus DD dan DBD bulan ini termasuk yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Rosmeli melanjutkan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk siaga DBD. Menurut dia, imbauan ini harus dipahami agar masyarakat bisa menghindari serangan nyamuk aedes aegypti yang mengancam dan berpotensi menambah jumlah kasus DD dan DBD.
“Ya, termasuk paling banyak dibanding bulan yang lalu-lalu. Kita imbau masyarakat siaga DBD, karena kasus yang ditemukan sudah banyak,” kata Rosmeli saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Senin (28/1) kemarin.
Meski jumlah kasus DD lebih banyak dibanding DBD, Rosmeli mengatakan bahwa penyakit DBD lebih berbahaya. Pasalya, DBD merupakan demam yang disertai dua atau lebih gejala penyerta seperti sakit kepala, nyeri belakang bola mata, pegal, nyeri sendi, ruam, dan adanya manifestasi pendarahan.
“DBD adalah demam 2 – 7 hari, manifestasi pendarahan. Jumlah trombosit 100.000/mm. Adanya tanda-tanda kebocoran plasma, yaitu peningkatan hematokrit 20 persen dari nilai normal,” kata Rosmeli.
Lebih jauh, Rosmeli mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan fogging di titik-titik yang terdapat kasus DBD. Rencana selanjutnya, UPT Puskesmas Kalianda bakal menggelar sosialisasi 1 rumah 1 jumantik (juru pemantau jentik). Kemudian melakukan (PSN) pemberantasan sarang nyamuk dan Jum’at bersih.
“Kita juga keluarkan surat edaran Sekda (Sekretaris Daerah) ke Camat untuk penguatan PSN. Kemudian surat edaran Kadis ke PKM untuk penguatan teknis seperti logistik alat dan bahan, penyuluhan, dan yang terakhir fogging,” katanya. (rnd)
Tags :
Kategori :