Bandara Naik Tingkat, Jalan di Tiga Desa Ditutup

Jumat 01-02-2019,08:22 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

NATAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung akan menutup empat ruas jalan yang berada tepat disamping Bandar Udara Radin Inten II (Branti). Pentupan paling lambat akan dilakukan pekan depan. Kepala Dishub Lampung Qodratul Ikhwan mengatakan, penutupan jalan telah lama disosialisasikan ke masyarakat Desa Branti Raya, Waysari dan Candimas. \"Secara prinsip pembebasan lahannya sudah dilakukan, bahkan pembayaran ganti kerugi juga sudah dilakukan dua tahun lalu,\" katanya saat berdialog dengan warga ketiga desa tersebut di ruang rapat Branti International Airport, Kamis (31/1). Ia menyampaikan, seharusnya penutupan jalan sudah dilakukan sejak dua tahun lalu namun karena pihaknya belum siap untuk melakukan pelebaran landasan maka baru diberlakukan tahun 2019. \"Ini juga karena kami mengejar target yang diberikan oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) dalam mengoperasionalkan Bandara International. Jadi empat ruas jalan itu adalah tiga jalan di gang keramat dan satu jalan diperbatasan Dusun Umbul Metro dengan Waytuba,\" katanya. Pelebaran landasan dan lintasan terbang dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat yang diminta oleh Kemenhub dalam mengoperasionalkan Bandara International. \"Kita hanya memiliki waktu enam bulan dan sudah terpotong dua bulan. Jadi sisa waktu empat bulan lagi untuk mempersiapkan pemenuhan syarat-syarat tersebut,\" tutur Qodratul. Ia menjelaskan, jika sepanjang enam bulan tersebut pihak Bandara Radin Inten II belum melakukan penerbangan international, maka status international bisa ditarik lagi. \"Kalau selama enam bulan sejak SK diterbitkan belum siap memberangkatkan penumpang ke luar negeri maka status international dicabut lagi,\" ucapnya. Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat bisa mendukung program tersebut meskipun selalu ada pengorbanan dalam setiap kemajuan. \"Artinya, masyarakat yang terdampak oleh pembangunan ini saya harap bisa bersabar, meskipun tetap akses jalan alternatif tetap disediakan,\" imbuhnya. Sementara itu, Kades Branti Raya Jabar Maulana mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir masyarakat empat dusun di Desa Branti Raya terpisah khususnya saat pelebaran bandara pada 2016 lalu. \"Saya mohon ada solusi bagaimana jalan alternatif yang tidak jauh, karena kalau harus lewat Desa Waysari maka akan sangat jauh bagi warga kami,\" tuturnya. Ia menegaskan pihaknya tentu tidak akan menghalangi pelebaran bandara tersebut namun hanya meminta warganya bisa kembali dekat dengan jalan raya. \"Secara keseluruhan kami sangat mendukung Bandara naik kelas, tetapi disisi lain tentu jangan sampai ada yang jadi korban,\" pungkasnya. (CW1)

Tags :
Kategori :

Terkait