Kadisparbud Minta Maaf

Senin 18-02-2019,08:52 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Yuda: Saya Bangga dengan Anak Muda yang Peduli Seni Budaya Daerah Lampung

KALIANDA - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lampung Selatan Yuda Sukmarina menyampaikan permintaan maaf secara langsung dihadapan pemetik gitar tunggal Al Muhtarom yang kecewa saat tampil diatas panggung hiburan amal peduli tsunami Lamsel, di Taman GOR Way Handak, Sabtu (16/2) malam.           Permintaan maaf itu disampaikan Yuda Sukmarina bersama Kabid Kesenian Disparbud Lamsel Suryani, SE dalam pertemuan yang dilakukan bersama Al Muhtarom dan tiga orang pelaku seni budaya daerah Lampung yang ikut andil terhadap pementasan seniman gitar tunggal tersebut, di Kalibata Cafe, Kalianda, Minggu (17/2).           Ketiga orang pelaku seni budaya daerah tersebut adalah Dendi yang merupakan Sekretaris Karang Taruna, Desa Pauh Tanjung Iman, Hasanuddin adok Minak Khaja Suku, selaku pemerhati seni budaya daerah Lampung, dan Mursid anggota sanggar seni Desa Pauh Tanjung Iman.           \"Saya selaku Kepala Dinas Pariwisata Lamsel bersama Kabid Kesenian mewakili seluruh panitia acara panggung hiburan amal peduli tsunami Lamsel menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian tadi malam yang sempat membuat kecewa adinda Al Muhtarom,\" ucap Yuda Sukmarina.           Yuda berjanji, akan semaksimal mungkin membenahi segala kekurangan yang ada pada tubuh Disparbud Lamsel. Ia mengatakan, Disaprbud akan tetap mengedepankan seni budaya daerah Lampung di Kabupaten Lamsel, khususnya dalam setiap even atau kegiatan yang digelar.           \"Terus terang, saya merasa bangga dengan hadirnya seniman-seniman muda di Lampung Selatan yang peduli dengan seni budaya daerah Lampung. Oleh karena itu, kami (Disparbud Lamsel, red) berjanji akan tetap melibatkan dan mengundang para pelaku seni budaya daerah di Lamsel, khususnya kesenian gitar tunggal asal Desa Pauh Tanjung Iman ini,\" ungkapnya.           Sementara itu, Dendi, selaku penanggung jawab pementasan gitar tunggal Al Muhtarom mengaku senang dan berlapang dada menerima permintaan maaf dari Kepala Disparbud dan Kabid Kesenian yang disampaikan secara langsung dihadapan mereka.           \"Kami menerima permohonan maaf ibu Yuda dan Ibu Suryani. Tapi kami ada permintaan, pihak disparbud Lamsel harus bisa membenahi segala kelemahan dan kekurangan yang ada, agar kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kekecewaan para pelaku kesenian seperti kejadian tadi malam (saat pentas gitar tunggal, red) tidak lagi terulang. Selain itu jangan pernah meremehkan seni budaya daerah Lampung. Karena ini merupakan aset budaya yang harus dijaga dan dilestarikan,\" terang Dendi.           Dalam kesempatan itu, Al Muhtarom menjelaskan, lagu yang dibawakannya diacara panggung hiburan amal di GOR Way Handak dengan diiringi gitar tunggal, adalah lagu perdana sekaligus eklusif, karena tema yang diangkat menyangkut soal bencana tsunami.           Menurutnya, secara filosofis lagu tersebut bercerita tentang kesedihan para korban tsunami yang ada di Kalianda dan Rajabasa untuk bangkit dan kembali menata kehidupan baru, ditengah hilangnya sejenak harapan, pasca terpaan Tsunami beberapa waktu lalu.           \"Ini bukan saja soal lagu dan gitar tunggal, tetapi didalamnya menyimpan pesan moral yang bila diartikan akan memiliki makna yang sangat dalam, pesan semangat ini pula nanti akan kami tebar keseluruh korban tsunami untuk segera bangkit,\" pungkasnya. (iwn)  
Tags :
Kategori :

Terkait