Warga Ancam Blokir Jalan Menuju TPA
Rabu 20-02-2019,08:26 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Dua Kali Diusulkan, Dua Kali Dicoret
NATAR - Warga Dusun Talang Sawo, Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar mengancam akan menutup akses jalan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) jika aspirasi mereka terkait perbaikan jalan tidak menemui solusi.
Agus (50), tokoh masyarakat Desa Krawangsari mengatakan, keluhan warga Talang Sawo jangan dianggap sebagai perbuatan melawan hukum karena masyarakat merasa kecewa dengan pemerintah yang tidak memperhatikan jalan menuju TPA.
\"Tahun 2017 lalu sekitar bulan Juli, ada musyawarah dengan masyarakat yang dihadiri perwakilan Dinas Perkim dan Dinas PU Lampung Selatan. Waktu itu TPA di Desa Tanjung Sari dialihkan ke Talangsawo. Dari situ masyarakat meminta agar jalan menuju TPA diperbaiki,\" paparnya kepada Radar Lamsel, Selasa (19/2).
Kemudian, sambung dia, pihak Dinas PU melalui UPT Pengujian Kontruksi Bangunan (PKB) menyetujui untuk menjadikan pembangunan jalan tersebut prioritas pembangunan pada 2018. \"Saat itu sudah ada pihak konsultan dan Dinas PU yang mensurvei, tetapi karena ada pembangunan sedikit yang menggunakan Dana Desa (DD) maka pihak PU tidak berani. Maka, disusulkan pada 2019,\" urainya.
Namum tambah Agus, dalam pengumuman informasi pembangunan saat Musrenbang Kecamatan Natar, perbaikan jalan tersebut tidak ada. \"Padahal masyarakat sudah tahu dan dijanjikan, nyatanya malah tidak ada,\" ucapnya.
Mungkin hal itulah yang menurut Dia menjadikan masyarakat kesal sehingga mengancam akan menutup akses jalan tersebut. \"Masyarakat mempercayakan kepada saya untuk menyampaikan ini, mereka menunggu hingga Kamis (21/2) mendatang. Jika tidak ada solusi maka penutupan akan dilakukan oleh mereka (masyarakat),” terangnya.
Kadus Talang Sawo Arianto menambahkan, pihaknya tidak ingin dituding warga yang aneh-aneh. Padahal upaya pengusulan telah dilakukan berulang kali. \"Warga hanya minta jalan diperbaiki, urusan bau sampah itu mereka belum ngeluh. Saat ini warga minta jalan diperbaiki,\" ucapnya.
Terpisah, Camat Natar Koharudin menganggap keluhan warga tersebut sebuah kewajaran apalagi memang pembuangan sampah di Kecamatan Natar sebagian besar ke Dusun Talang Sawo. \"Ini tidak bicara politis, tetapi ini masalah masyarakat saya tidak ingin ada pembiaran karena dampaknya akan sangat banyak,\" katanya.
Apalagi, sambung Kohar, pembuangan sampah di Desa Krawang Sari bisa mencapai lima ton dalam sehari karena kebanyakan sampah dari Pasar Natar. \"Saya tidak ingin bicara terlalu jauh, tetapi yang paling mendasar adalah dampak lingkungan. Seandainya ada pembiaran maka efeknya akan tidak baik, dampaknya bukan cuma desa ini, tetapi ke desa lain,\" tuturnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Selatan Yudi mengatakan, pihaknya akan mencoba mencarikan solusi terkait permasalahan jalan talang sawo tersebut. \"Kalau untuk APBD murni 2019 sudah dipastikan tidak bisa diakomodir, kemungkinan ada peluang saat APBD Perubahan nanti. Itupun harus diperjuangkan betul,\" katanya.
Ia menambahkan, perbaikan jalan tersebut sangat mungkin dilakukan karena aksesnya merupakan objek vital. \"Yang jelas akan kita upayakan usulkan pada APBD Perubahan 2019 ini,\" pungkasnya. (CW1)
Tags :
Kategori :