PENENGAHAN – Keselamatan warga dusun 5, Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan terancam. Warga setempat merasa khawatir dengan kondisi material batu yang berada di sisi flyover di dusun setempat yang kerap jatuh ke halaman rumah saat turun hujan deras. Pantauan Radar Lamsel, batu yang menempel di tanah sisi fly over di dusun itu memang terlihat kurang rapi. Selain ancaman batu besar, warga juga diancam oleh bagian tanah yang sering longsor. Hal-hal seperti ini sering dialami oleh warga ketika hujan deras mengguyur wilayah itu. Warga mengatakan masalah ini sudah pernah disampaikan kepada pihak PT. PP yang bertanggungjawab atas pembangunan flyover tersebut. Tetapi sayang, keluhan mereka tak pernah ditanggapi oleh pihak PT. PP. Menurut warga, PT. PP sempat menyatakan bahwa akan melakukan perbaikan di sisi flyover yang sering mengalami longsor itu. Namun pada kenyataannya tak ada satu pun janji yang berhasil direalisasikan alias isapan jempol belaka. Haitami (53), mengatakan bahwa keluarganya sudah resah dengan kondisi tersebut. Pria yang berprofesi sebagai petani ini mengaku sudah tak betah dengan janji-janji perbaikan yang disampaikan oleh PT. PP yang nyatanya sampai saat ini masih nihil. “Tiap hujan deras batu sama tanah runtuh. Kalau tidak percaya saat hujan datang ke sini, lihat sendiri. Kami pernah minta gimana kalau diperbaiki, tapi Pak Yus (General Affair PT. PP) cuma iya-iya saja,” katanya kepada Radar Lamsel, Kamis (7/3) kemarin. Haitami mengatakan hampir setiap hujan deras mengalami ketakutan. Ia mengaku khawatir jika batu-batu besar dan tanah yang longsor menimpa kediamannya yang tepat berada di sisi flyover tersebut. “Apalagi ada anak-anak di sini, kalau kena bagaimana. Lihat saja batu besar-besar. Tiap hujan deras pasti isi siringan penuh sama tanah dan batu,” katanya. Fatimah (38) warga lainnya, mengatakan selain masalah batu dan tanah, warga juga mengalami kerugian lain akibat dampak flyover tersebut. Yaitu masalah pencemaran air yang menimbulkan bau busuk yang disebabkan oleh saluran air siring. “Sumur juga busuk karena saluran air siring masuk ke mata air. Mau bagaimana pun yang jelas kami tidak nyaman. Siapa yang bisa menjamin tanah ini tidak longsor. Saya yakin itu pasti, makanya kami minta perbaikan,” katanya. Kepala Desa Tetaan, Baheram, mengamini kekhawatiran warganya yang disebabkan oleh kondisi flyover itu. Baheram mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan keluhan warganya kepada PT. PP. Tetapi sampai saat ini belum ada jawaban yang pasti dari perusahaan negara yang bergerak di bidang perencanaan dan konstuksi bangunan ini. “Sudah pernah saya sampaikan, kata pihak PT. PP yang curam akan diperbaiki. Tapi sampai sekarang belum ada bukti dan realisasi. Saya juga tidak tega melihat warga yang ketakutan, tapi mau bagaimana,” katanya. (rnd)
Keselamatan Warga Terancam, PT. PP Bergeming
Jumat 08-03-2019,08:40 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :