Sensus Penduduk 2020 Pakai GPS-GIS

Senin 25-03-2019,08:09 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BPS Lamsel Siapkan 404 Petugas Pemetaan Wilkerstat

KALIANDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Selatan akan menerjunkan 404 petugas pemetaan dan pemutakhiran wilayah kerja statistik (Wilkerstat) untuk Sensus Penduduk (SP) tahun 2020, mulai 22 April – 22 Mendatang. Kegiatan yang berlangsung setiap sepuluh tahun sekali itu bertujuan untuk menyusun peta wilayah kerja SP 2020.  Selain itu juga untuk mendapatkan kerangka induk yang mutakhir, dan mendukung kebijakan satu peta Indonesia. Kepada Radar Lamsel, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lamsel Tri Kuntjoro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 404 petugas yang akan menjalankan misi tersebut. “ Persiapan SP 2020, kami telah melatih sebanyak 404 petugas yang akan disebar di 17 kecamatan se-Lamsel. Para petugas itu sudah mulai digembleng sejak 17 Maret sampai 28 Maret,” ujar Tri Kuntjoro, Minggu (24/3). Ada yang berbeda dengan kegiatan pemetaan tahun ini. Sebab, bila sebelumnya penggambaran sketsa peta hanya dilakukan diatas kertas. Kali ini seketsa peta bakal diperbaiki secara digital dengan memanfaatkan Citra Satelit, yang menggunakan perangkat Global Positioning System (GPS) serta aplikasi Geographic Information System (GIS). “ Kalau dulu hanya diatas kertas maka kali ini akan berbeda. Pemetaan akan lebih akurat dengan GPS serta GIS. Hasil pemanfaatan dari teknologi tersebut akan diolah. Nantinya akan sangat penting mengelola infrastruktur, analisis dan seminasi data sensus,” paparnya. Tri Kuntjoro melanjutkan pada tahun 2018 lalu BPS telah melakukan  penyusunan peta dasar SP 2020 yang akan digunakan sebagai referensi geografis. “Petugas pemeta akan melengkapi peta dasar tersebut dengan informasi satuan lingkungan setempat (SLS) atau RT sepertibatas-batas RT, muatan RT baik muatan KK maupun muatan infrastruktur, serta criteria muatan yang dominan ada di dalamnya,” urainya. Teknisnya, lanjut Tri Kuntjoro petugas BPS akan menemui SLS atau RT setempat untuk menanyakan jumlah KK, menghitung bangunan  sensu serta melakukan geo tagging landmark terhadap infrastruktur yang ada didalam SLS. “ Seperti pertokoan, rumah makan, sarana kesehatan, sarana ibadah. Setelah itu hasil geo tagging diunggah ke server. Karena  kedepan pengumpulan data oleh BPS mengarah pada penggunaan Computer Asisted Personal Interview (CAPI) dan Computer Aided Web Interviewing (CAWI) juga pemanfaatan big data,” ungkapnya. Karenanya Kepala BPS Lamsel ini menegaskan bahwa penyusunan kerangka induk berbasis geo spasial memegang peranan penting guna mendukung berbagai sistem. Dapat dikatakan, bila sistem dan aplikasi sudah terintegrasi maka BPS bisa menghasilkan informasi berbasis referensi geografis. “ Termasuk data sosial, pertanian dan perekonomian, semua bisa diinformasikan dengan akurat. Kami berharap dukungan dari Plt. Bupati Lamsel serta jajaran juga masyarakat Lampung Selatan untuk mensukseskan kegiatan ini,” tandasnya. (ver)
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler