Baru Tiga Desa Diperbaiki
Jumat 29-03-2019,09:05 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Kerusakan Jalan Dampak Pembangunan Jalan Tol
PENENGAHAN – Unit Pelaksana Teknis Pengujian Konstruksi Bangunan (UPT PKB) Kecamatan Penengahan – Bakauheni telah mendata rencana penanganan infrastruktur terdampak pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahun 2019.
Di Kecamatan Penengahan ada tujuh desa yang terdampak, yaitu Kekiling, Kuripan, Pasuruan, Kelaten, Banjarmasin, Tetaan, Sukabaru, dan Penengahan.
Di Desa Kekiling, yang terdampak pembangunan JTTS adalah ruas jalan Kekiling – Palas yang dilalui material dan pembangunan JTTS. Akibat yang ditimbulkan ruas jalan yang menghubungkan dua desa itu menjadi rusak. Sisa tanah yang belum diganti rugi, warga meminta untuk dibuatkan perubahan sertifikat.
Desa Kuripan, yang terkena dampak di ruas jalan Kuripan – Kelaten. Akibat yang ditimbulkan, existing badan jalan 3,2 meter. Kemudian timbulnya genangan air di atas flyover ketika turun hujan. Di Desa Pasuruan, dampak pembangunan JTTS mengakibatkan kerusakan di ruas jalan Pasuruan – Kelaten.
Kerusakan di jalan ini belum sepenuhnya diperbaiki semua, ada juga saluran air siring di bawah flyover belum disemen sehingga jika turun hujan mengakibatkan banjir. Desa Kelaten yang juga terkena pembangunan JTTS tak menimbulkan dampak apa pun, tetapi ada sedikit masalah di titik saluran air yang tidak dapat menampung debit air yang ada.
Dampak selanjutnya terjadi di Desa Banjarmasin, dampak yang ditimbulkan oleh proyek nasional itu menyebabkan jalan lingkungan arah Dusun Sedider rusak karena dipakai untuk akses tol. Akibatnya, jalan arah dusun ini belum diperbaiki atau belum dicor kembali. Ketika hujan, terowongan atau box air selalu masuk dan mengakibatkan air tergenang disertai lumpur. Serta menyebabkan banjir karena tidak ada drainase.
Sama halnya dengan Desa Kelaten, Desa Tetaan juga tak terkena dampak kerusakan. Namun, ada akibat yang masih ditimbulkan sampai saat ini. Pemukiman warga dusun 5 di desa ini selalu tergenang air ketika turun hujan deras. Air ini turun dari flyover yang belum selesai dikerjakan. Jalan desa yang dijanjikan akan dicor sepanjang 60 meter belum terealisasi.
Berikutnya, Desa Sukabaru yang terkena dampak di bagian drainase tol yang tidak berfungsi dengan baik. Sehingga ketika turun hujan, masyarakat Dusun Buring yang tinggal disekitar lokasi JTTS mengalami kebanjiran. Terakhir di Desa Penengahan, bila hujan datang, air meluap ke pemukiman warga.
Kemudian di Kecamatan Bakauheni ada tiga desa yang tercatat terkena dampak pembangunan JTTS, yaitu Kelawi, Hatta, dan Bakauheni. Desa Bakauheni terdampak blasting dan longsoran sungai. Akibatnya, banyak rumah warga yang mengalami retak-retak. Pihak tol sudah menjanjikan ganti rugi kepada warga. Dampak lainnya terdapat longsoran timbunan proyek JTTS yang masuk ke sungai, sehingga mengakibatkan pendangkalan sungai.
Selanjutnya di Desa Kelawi, dampak pembangunan JTTS menyebabkan fungsi drainase kurang maksimal. Titik drainase di kilometer 3,8 dirasa kurang mecukupi untuk menampung debit air sehingga meluap ke permukaan. Di kilometer 3, pembuangan air dari jalan tol tidak memiliki drainase sehingga menggenangi tanah warga.
Dampak yang pembangunan JTTS di Desa Hatta menyebabkan akses jalan rusak. Tepatnya di jalan simpang sumur yang rusak akibat mobilisasi pembuatan JTTS. Jalan yang menuju ke pemakaman di Desa Hatta juga mengalami kerusakan.
Kasubbag TU UPT PKB Kecamatan Penengahan – Bakauheni, Hermawan, mengatakan dari sekian banyak desa yang infrastrukturnya terdampak pembangunan JTTS. Sampai saat ini baru ada tiga desa yang sudah tersentuh perbaikan, yaitu Desa Kuripan, Kelaten, Pasuruan.
“Ruas jalan Kuripan sudah di hotmix, kemudian ruas jalan Penengahan – Kelaten proses perbaikan. Pasuruan – Kelaten juga sama, masih proses (perbaikan) juga,” katanya kepada Radar Lamsel, Kamis (28/3) kemarin.
Mengenai perbaikan di desa lain, Hermawan mengaku belum mengetahui kapan waktunya. Sebab, pihaknya masih menunggu kabar dari pihak pekerja tol. “Mereka pasti menghubungi kalau ada (perbaikan), kita tunggu saja,” katanya. (rnd)
Tags :
Kategori :