Zamane Yakin ZaiN Miliki Spirit Raden Intan

Selasa 06-10-2015,01:43 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Peringatan hari wafatnya Pahlawan Raden Intan II ke 159 tak hanya dilakukan Pemkab Lampung Selatan. Relawan Zamane (Zainudin Hasan Bersama Nanang Ermanto) juga memperingati hari wafatnya pahlawan nasional asal Lampung itu. Yakni dengan menggelar ziarah kubur di Makam Pahlawan Raden Intan II di Desa Gedung Harta, Kecamatan Penengahan, Senin (5/10) kemarin. Puluhan Relawan Zamane yang berasal dari Kecamatan Tanjungbintang dan Merbaumataram itu tak hanya menggelar Ziarah Kubur. Mereka juga melakukan kegiatan bersih-bersih disekitar area makam. Koordinator Relawan Zamane Firdaus Kh mengungkapkan kegiatan ziarah kubur itu memang sengaja digelar untuk mengingatkan kembali spirit kepahlawanan Raden Intan II di Bumi Khagom Mufakat dalam mengusir penjajah pada masa lalu. Belakangan ini, kata Firdaus, banyak masyarakat lupa akan hari wafatnya Raden Intan II. “Kami ingin mendo’akan dan berdoa untuk kita semua. Juga untuk mengingatkan kembali spirit perjuangan Raden Intan,” kata Firdaus kepada Radar Lamsel, kemarin. Menurut Firdaus, Raden Intan merupakan sosok pembela rakyat di jaman penjajahan Belanda. Relawan Zamane yang telah menentukan sikap yang mendukung pasangan calon Bupati H. Zainudin Hasan – Nanang Ermanto (ZaiN) juga berharap ZaiN akan membela rakyat Lamsel. “Kita ingin terbebas dari penjajah ekonomi. Harapan kami agar sumber daya ekonomi Lamsel dipergunakan untuk kepentingan pembangunan Lamsel yang lebih baik,” ungkap Firdaus. Senada dikatakan Mentor Relawan Zamane H. Dwi Riyanto. Menurut dia, kegiatan ziarah itu untuk mendo’akan pahlawan Raden Intan. Selain itu, Relawan Zamane juga diharapkan agar makam pahlawan ini dapat dikembangkan menjadi objek wisata religius. Relawan Zamane, kata Dwi, meyakini bahwa ZaiN memiliki spirit perjuangan seperti Raden Intan II. “Kami yakin spirit yang dimiliki Raden Intan dalam membela daerah juga dimiliki oleh pasangan ZaiN. Sebab, ZaiN merupakan sosok calon pemimpin yang berasal dari dan untuk rakyat Lamsel,” ungkap Dwi. Diketahui, Raden Intan gugur pada 5 Oktober 1856 merupakan pahlawan yang merelekan jiwa dan raganya untuk kepentingan rakyat. Semangat itu, kata Dwi, juga dimiliki oleh ZaiN yang akan memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk Lampung Selatan. “Spirit ini untuk menyatukan diri kepada kampung halaman yang bernama Lampung Selatan. Kami akan menggelorakan semngat perjuangan ini untuk membela dan membangun desa se-Lamsel,” pungkas Dwi. (edw)

Tags :
Kategori :

Terkait