Flyover JTTS Timbulkan Banjir, Warga Minta Relokasi

Rabu 24-04-2019,09:54 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PENENGAHAN - Persoalan banjir yang datang dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) masih menimbulkan kecemasan bagi warga Dusun PKS, Desa Penengahan, Kecamatan Penengahan. Mirisnya, satu unit rumah masih menjadi tumbal banjir dari proyek nasional itu. Banjir yang melanda rumah milik Hamzah (32) itu terjadi karena aliran air dari flyover JTTS tumpah ke sekitar rumahnya. Rumah milik Hamzah (32) itu masih diterjang banjir. Tak tanggung-tanggung, tinggi airnya hampir mencapai pinggang orang dewasa. Meski sekarang sudah surut, namun Hamzah masih direpotkan dengan urusan lumpur yang masuk ketika banjir. Saat banjir, Hamzah terpaksa harus tinggal dulu di rumah orang tuanya. Dia meminta pihak pekerja JTTS di Dusun PKS bertanggungjawab atas banjir tersebut. Serta mendengarkan permintaannya. \"Terus terang, makin enggak nyaman saya di sini. Saya minta relokasi saja, tapi diberikan uang ganti rugi,\" katanya. Sekretaris Desa Penengahan, Firdaus, mengatakan bahwa dirinya sudah menerima laporan dari Hamzah mengenai permintaan relokasi tersebut. Menurut Firdaus, sah-sah saja bila warganya itu meminta relokasi. Sebab, kata Firdaus, Hamzah sudah merasa tak nyaman dengan banjir yang selalu menerjang rumahnya. \"Saya sudah ketemu (Hamzah), ya dia sampaikan apa keluhannya. Tapi dia minta relokasi, dan uang ganti rugi supaya bisa pindah dari rumahnya yang sekarang,\" katanya. Menindaklanjuti permintaan Hamzah, Firdaus mengatakan bahwa Pemerintah Desa Penengahan sudah menyampaikannya kepada Pemerintah Kecamatan Penengahan. Kemudian ditembuskan kepada pihak PT. PP selaku pelaksana proyek jalan nasional tersebut. \"Kami sudah tembuskan. Rencana hari ini pihak PT. PP mau ngecek ke sana, tapi saya belum dapat kabar. Kami harap masalah ini segera diatasi,\" katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait