Huntara Bakal Terus Kebanjiran
Rabu 24-04-2019,10:10 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Pemkab Belum Bisa Pastikan Bangun Drainase
KALIANDA - Persoalan banjir yang melanda hunian sementara (huntara) korban tsunami di wilayah Kecamatan Rajabasa sepertinya bakal terus menimpa penghuninya. Pasalnya, Pemkab Lampung Selatan belum bisa memastikan kapan akan membangun drainase diwilayah tersebut.
Kepala BPBD Lamsel I Ketut Sukerta, SE meminta partisipasi masyarakat yang menghuni huntara untuk membuat saluran air sementara. Fungsinya, agar air yang mengalir akibat guyuran hujan bisa mengalir ke bawah tanpa menggenangi huntara yang mereka tempati.
\"Masyarakat yang tinggal di huntara harus ikut andil dan berpartisipasi. Misalnya, membuat saluran jalan air agar tidak menggenangi huntara yang mereka tempati. Karena lokasinya memang lahan yang baru dibuka,\" ungkap Ketut kepada Radar Lamsel, Selasa (23/4) kemarin.
Dia menegaskan, banjir yang menggenangi lokasi huntara itu akibat derasnya guyuran hujan yang terjadi dua hari belakangan ini. Sehingga, minimnya drainase yang ada tidak mampu menahan debit air yang turun cukup besar.
\"Bisa dikatakan banjir ini karena aliran air akibat hujan deras. Kalau sudah ada jalan airnya, tidak mungkin sampai menggenangi huntara itu,\" tegasnya.
Apakah pemerintah akan segera mengantisipasi dengan membangun drainase ? Ketut belum bisa memastikannya. Sebab, perlu melakukan kajian lebih lanjut dan memasukkan program dalam anggaran pemerintah.
\"Ya, kita lihat saja nanti bagaimana. Karena, perlu kita bahas dengan dinas terkait. Tidak serta merta bisa langsung kita bangun drainase. Perlu di programkan dan diusulkan dulu karena berkaitan dengan anggaran,\" pungkasnya.
Sebelumnya di beritakan, puluhan unit hunian sementara (huntara) yang tersebar di Kecamatan Rajabasa diterjang banjir pada Minggu (22/4) lalu. Sedikitinya ada 17 unit huntara di Desa Kunjir yang terdampak. Sampai pukul 15.44 WIB, Senin (22/4) kemarin, ada 5 huntara di desa itu masih digenangi air. Tinggi airnya pun cukup lumayan, mencapai mata kaki orang dewasa.
Banjir yang menerjang huntara di desa itu disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, air masuk melalui atap yang bocor. Selanjutnya, air hujan di huntara melalui celah-celah karena tak mampu menampung debit air hujan. Kemudian minimnya keberadaan drainase di sekitar lokasi huntara.
Akibatnya, warga di huntara harus rela menjemur kasur dan pakaian yang terkena air hujan. Warga menilai faktor yang menyebabkan banjir di huntara harus segera disikapi oleh pemerintah Kecamatan Rajabasa dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Warga berharap pemerintah bisa cepat mengatasi sejumlah masalah tersebut.
“Itu masalahnya, masuk dari depan, Mas. Airnya enggak ketampung lagi, kan hujannya seharian,” kata Masjanah (31) kepada Radar Lamsel. (idh)
Tags :
Kategori :