PGRI Lamsel Panggil Kepala SMP PGRI Kalianda

Senin 29-04-2019,14:44 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Usai Menafsirkan ‘Wartawan Premanisme’ di Depan Mahasiswa

KALIANDA – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lampung Selatan Yamin Daud menyayangkan sikap anggotanya yang menafsirkan profesi wartawan dengan konotasi negatif di depan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STAI) An-nur. Yamin menegaskan, bakal memanggil Kepala SMP PGRI Kalianda Untung Sunaryo terkait persoalan ini. Ia bakal meluruskan bila persoalannya demikian. “Kita akan panggil dulu yang bersangkutan karena ini perlu diluruskan agar tidak terjadi problem. Kami menyayangkan sikap yang demikian itu, sebab antara jurnalis dan sekolah mesti saling mengisi,” katanya kepada Radar Lamsel, Minggu (28/4). Yamin mengatakan, bila mendengar alur cerita yang disampaikan Radar Lamsel. Maka tak sepatutnya Untung Sunaryo sebagai seorang guru mendefinisikan kerja wartawan sebagai pekerjaan dengan konotasi negatif. “Kita tidak boleh bicara demikian, apalagi Radar Lamsel sudah melakukan konfirmasi dan tatap muka dengan kepala sekolah tersebut yang tujuannya untuk meliput kerusakan sekolah bukan untung yang lain,” katanya lagi. Guru senior asli Lamsel ini menegaskan, dalam memutuskan perkara ini pihaknya punya aturan dan kode etik tersendiri. Karenanya Yamin akan menjalin komunikasi terlebih dahulu terhadap anggota yang dimaksud. “ Kita komunikasikan dulu, apalagi Kepala Dinas juga sudah tahu soal ini. Dalam pemberitaan tentu ada saling keterkaitan satu sama lain kita harus saling mengisi,” tandasnya. Sementara, Mahasiswa STAI An-Nur Zam-zam Al Mubarit yang walk out usai mendengar kalimat dengan konotasi negatif tentang wartawan berencana keluar dari kampus yang juga diajar oleh Untung Sunaryo. “ Saya mau keluar saja. Pendidik tidak seharusnya bertutur demikian. Saya yakin wartawan di masih ada yang profesional dan jangan sekali-kali menghakimi seseorang dimanapun, termasuk didepan mahasiswa,” terangnya. Sebelumnya, Oknum Kepala Sekolah Menengah tingkat Pertama (SMP) PGRI Kalianda Untung Sunaryo tak sepatutnya menjelek-jelekan profesi wartawan didepan forum mahasiswa Praktek Pengayaan Lapangan (PPL) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) An Nur. Di forum mahasiswa PPL STAI An Nur yang praktek mengajar di SMP PGRI Kalianda itu, Untung menyebut berulang-ulang kata ‘wartawan’ dengan konotasi negatif. Salah satunya ‘wartawan premanisme’. Mendengar ujaran yang menyudutkan profesi wartawan, salah satu mahasiswa peserta forum Muhammad Zam-zam Almubarit sempat berdebat dengan oknum Kepsek karena tak sependapat dengan ucapan Kepsek yang dinilai anti intelektual. Zam-zam begitu sapaannya, beranggapan tidak semua wartawan diartikan sebagai ‘wartawan pemeras’ seperti yang dimaksud oleh Untung Sunaryo. Ia menilai tidak sepatutnya seorang guru bicara didepan forum bernada demikian. “ Enggak semua wartawan seperti itu. Saya tersinggung ketika ada orang menjelek-jelekan wartawan diforum, dia bicara seperti itu di forum mahasiswa padahal dia seorang guru. Masih ada wartawan yang tegak lurus, tidak semua negatif seperti yang diucapkan,” kata Zam-zam kepada Radar Lamsel, usai berdebat dan walk out dari forum itu, Kamis (25/4). (ver)
Tags :
Kategori :

Terkait