Agenshayati dan Trikoderma Bisa Cegah Layu Fusarium

Selasa 30-04-2019,10:01 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PENENGAHAN – Budidaya tanaman banyak memiliki keunggulan. Tetapi juga rentan dengan segala serangan penyakit. Seperti budidaya pisang, salah satu kendala adalah jenis penyakit layu fusarium dan layu bakteri. Parahnya, sampai saat ini belum diketahui obat jenis apa yang ampuh untuk mengatasi dua penyakit tersebut. Layu fusarium menimbulkan ciri-ciri menguningnya daun pisang dari mulai daun yang tua. Penyakit ini akan menguningkan mulai dari pinggiran daun. Serta menyebabkan pecah batang, dan perubahan warna pada saluran pembuluh. Sedangkan layu bakteri menyerang pembuluh batang melalui akar, dan mengeluarkan zat beracun hingga pembuluh tersebut mengeluarkan cairan berwarna merah seperti kecap atau darah. Apabila pada batang terdapat luka, maka cairan merah akan keluar melalui luka tersebut. Ada kalanya cairan keluar bersamaan dengan keluarnya jantung pisang. Gejala pada tajuk baru tampak setelah timbulnya tandan buah. Mula-mula satu daun muda berubah warna, dari ibu tulang daun keluar garis coklat kekuningan ke tepi daun. Dalam jangka satu minggu semua daun menguning dan menjadi coklat. “Ya, ciri-cirinya layu menguning pada daun di mulai dari daun muda. Dalam batang menimbulkan aroma kurang enak. Jika dibelah, buahnya berwarna hitam,” kata Petugas POPT Kecamatan Penengahan, Syafruddin kepada Radar Lamsel, Senin (29/4) kemarin. Meski banyak menimbulkan kerusakan, Syafruddin belum mengetahui secara pasti luas lahan pisang yang diserang dua penyakit tersebut. Sebab, layu fusarium dan layu bakteri merupakan penyakit yang menyebar secara merata di seluruh Indonesia. Khususnya di wilayah sentra pisang. “Di (kecamatan) Penengahan yang paling parah di wilayah sentra pisang, seperti Desa Way Kalam, Padan, dan Ruang Tengah. Kalau tidak salah, penyakit itu masuk ke Lampung sekitar tahun 1990-an,” katanya. Meski demikian, Syafruddin mengakui jika petani sudah menemukan cara dalam mengatasi penyakit layu fusarium dan layu bakteri. Caranya dengan membongkar tanaman pisang yang terkena penyakit, kemudian diganti dengan varietas pisang yang memiliki daya tahan. “Di eradikasi oleh petani. Lalu diganti dengan varietas yang tahan, misalnya seperti pisang jantan atau raja, pisang nangka atau tanduk, dan pisang muli. Cara lainnya pencegahan penyakit pisang bisa dilakukan dengan menerapkan aplikasi agenshayati atau trikoderma,” katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait