PALAS – Luas tanaman padi yang mengalami puso atau gagal panen akibat terdampak banjir di Kecamatan Palas terus bertambah. Hingga Rabu (1/5) kemarin, luas tanaman padi yang mengalami kerusakan telah mencapai 210 hektar. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas Agus Santosa. Berdasarkan hasil pendataan sementara perkembangan banjir, kerusakan tanaman padi telah mencapai 210 hektar. “Dari hasil pendataan terakhir jumlah tanaman padi yang mengalami puso telah mecapai 210 hektar. Bertambah 35 hektar dari data sebelunya yang hanya seluas 175 hektar,” kata Agus kepada Radar Lamsel. Agus menerangkan, dari tujuh desa yang terdampak banjir selama hampir dua pekan belakangan telah terjadi penambahan luas kerusakan terjadi di Desa Bangunan dan Desa Bandanhurip. “Desa Bandanhurip luas kerusakan bertambah 27 hektar atau menjadi 55 hektar. Sedangkan di Desa Bangunan luas bertambah delapan hektar,”teranganya. Agus mengungkapkan, hingga saat dari 635 hektar tanaman padi yang terdampak banjir sebagian besar masih terendam. Kondisi ini akan memengukinkan akan bertambahnya luas tanaman padi yang akan mengalami puso. “Banjir yang telah menyusut baru di Desa Bangunan. Saat ini kami masih menunggu perkembangan luas tanaman padi yang mengalami puso, terutama di Desa Bumirestu dan Baliagung,” ucapnya. Sementara itu, Salah satu Petani Desa Bangunan, Sudiro (45). Melihat banjir yang terus terjadi diwilayah tersebut, Ia mengharapkan pemerintah terkait dapat meberikan bantuan kepada petani yang terdampak banjir. “Harapan kami pemerintah dapat memberikan bantuan, terutama petani yang tidak mengikuti asuran AUTP. Karena diwilayah ini selama musim rendeng petani sudah dua kali tanam dan sekarang sudah dihantam banjir lagi,” harapnya. (vid)
Padi Puso di Palas Terus Bertambah
Kamis 02-05-2019,09:19 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :