Jelang Mudik, PT. ASDP Tambah Sarpras dan Armada

Rabu 15-05-2019,08:59 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BAKAUHENI  - PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni memprediksi peningkatan pemudik pada lebaran kali ini mencapai 15 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini pun membuat PT. ASDP mempersiapkan skema angkutan lebaran 2019. Baik arus mudik, dan arus balik. Pertama, PT. ASDP akan menambah jumlah loket penumpang pejalan kaki, dari 5 loket ke 17 loket.           Selanjutnya loket kendaraan roda dua, dari 1 loket ke 15 loket. Kemudian kendaraan roda empat, dari 8 loket ke 19 loket. Khusus kendaraan roda empat, 5 loket diantaranya khusus untuk masuk ke dermaga Eksekutif. Selain itu, PT. ASDP juga menyediakan bus mudik yang mengantarkan penumpang dari dermaga Eksekutif ke dermaga reguler. General Manager PT. ASDP Indonesia Cabang Bakauheni, Hasaan Lessy, mengatakan bahwa pihaknya juga mempersiapkan armada untuk arus mudik sebanyak 68 unit. Setiap hari, armada yang akan beroperasi mencapai 35 unit. Jumlah ini juga mengalami peningkatan dari hari biasa yang menggunakan armada sebanyak 28 sampai 30. “Untuk arus mudik nanti, kita gunakan 35 kapal. Dermaga reguler 30, dermaga Eksekutif 5 kapal. Termasuk kesiapan sarana prasarana arus mudik dan balik. Kami juga akan menambah jumlah toilet, dan tempat ibadah,” kata Hassan Lessy, saat diwawancarai awak media di kantornya, Selasa (14/5) kemarin. Tahun ini, PT. ASDP juga membentuk skema baru untuk pengangkutan penampuang dari luar daerah seperti di Bandarlampung. Dermaga Eksekutif PT. ASDP sudah menggelar Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan pihak Damri untuk persiapan armada. Pelayanan bus Damri akan mengangkut penumpang dari terminal Rajabasa, dan langsung diantar ke Dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni. Penumpang yang telah tiba di dermaga Eksekutif kemudian diantarkan ke dermaga reguler dengan menggunakan shuttle bus. Untuk mengatasi lonjakan pengguna jasa, lanjut Hassan, pihaknya juga sduah menyiapkan antisipasi volume kendaraan dan penumpang. Caranya dengan mengubah port time atau waktu berlabuh selama 1 jam. Meski demikian, waktu ini bisa saja berubah kapan pun karena penyesuaian jadwal jika ada kepadatan. “Kalau memang sudah full, kita bisa langsung tutup. Waktu 1 jam itu sifatnya situasional,” katanya. Mengenai masalah kantong parkir yang menjadi kekhawatiran supir, Hassan mengatakan hal itu bukan masalah. Sebab, pihaknya telah menyediakan kantong parkir yang bisa menampung kapasitas 5.000 kendaraan. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait