Sabar, Dinas Perikanan Sedang Berjuang

Kamis 16-05-2019,08:51 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Soal Bantuan Kapal Nelayan

KALIANDA – Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan belum bisa berbuat banyak terhadap nasib para nelayan yang menjadi korban tsunami Selat Sunda, beberapa waktu lalu. Namun, pihaknya berjanji terus berupaya keras agar bantuan kapal nelayan bisa segera dikucurkan oleh pemerintah pusat. Kepala Dinas Perikanan Lamsel, Dr. Meizar Melanesia mengaku, sangat prihatin dengan nasib para nelayan terdampak tsunami yang belum bisa melaut akibat perahunya rusak dihantam ombak. Dia berharap, para nelayan bisa lebih bersabar dengan kondisi tersebut. Pihaknya, secara berkala terus melakukan komunikasi dengan berbagai jajaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia terkait hal tersebut. Namun, sejauh ini belum terdapat kabar tentang kapan bantuan kapal akan turun. “Kami secara intensif melakukan koordinasi dengan pusat. Tetapi, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut. Kami harap para nelayan bisa sedikit lagi bersabar. Apalagi, kita ketahui bersama negara kita tengah melangsungkan pesta demokrasi. Bisa jadi, semua masih terfokus kesana,” ungkap Meizar di Kalianda, Rabu (15/5) kemarin. Dia menambahkan, pihaknya telah mengajukan bantuan untuk kapal nelayan sebanyak 628 unit. Angka tersebut, diperoleh berdasarkan data kerusakan bencana yang dilakukan oleh tim gabungan. “Kita sudah ajukan jumlahnya sebanyak 628 unit kapal dengan kapasitas mesin 3 GT. Sepertinya nanti ada perubahan. Tidak hanya dari KKP RI, dari BNPB pusat juga bakal membantu. Saat ini mungkin mereka masih koordinasi agar bisa melengkapi seluruh bantuan yang kita ajukan,” imbuhnya. Meizar melanjutkan, tidak hanya kapal nelayan yang telah diajukan oleh lingkup OPD yang dia pimpin. Melainkan, lengkap berikut alat tangkap sebagai kebutuhan pokok mereka mencari ikan. “Kami tidak berani menargetkan kapan bantuan ini akan diperoleh. Tetapi, semaksimal mungkin akan kami upayakan demi kesejahteraan masyarakat nelayan di wilayah kita,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, sejumlah nelayan khususnya di wilayah Kecamatan Kalianda hanya bisa pasrah menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Sebab, pasca musibah tsunami yang terjadi sebagian besar dari mereka belum bisa melaut karena bantuan kapal nelayan yang dijanjikan pemerintah tak kunjung tiba. Menurut Ketua Koperasi Mina Dermaga Kalianda, Sobri, keluhan para nelayan itu bukan rahasia umum lagi. Sebab, hampir seluruh nelayan yang kapalnya rusak sangat mendambakan bantuan tersebut. “Hampir semua nelayan menyampaikan keluh kesah nya di koperasi. Harapan mereka tidak lain adalah ingin kembali melaut. Tentu saja, mereka menunggu bantuan kapal seperti yang dijanjikan oleh pemerintah pasca musibah tsunami,” kata Sobri di TPI Dermaga Bom Kalianda, Selasa (14/5) kemarin. (idh)
Tags :
Kategori :

Terkait