Warga Minta Pemerintah Kecamatan Tindak Tegas PT. CAP

Kamis 23-05-2019,09:57 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PENENGAHAN – Masyarakat Desa Tetaan memintah Pemerintah Kecamatan Penengahan bertindak tegas kepada manajemen PT. CAP. Permintaan ini wajar, sebab, PT. CAP dinilai telah abai terhadap kesehatan warga karena membiarkan lalat bertebaran di pemukiman warga setempat.           “Jangan sampai kami sakit gara-gara hama penyakit (lalat’red). Kami minta Pak Camat (M.Yusuf) segera menindak tegas perusahaan itu,” kata Ari (29) kepada Radar Lamsel, Rabu (22/5) kemarin.           Menurutnya, warga Desa Tetaan yang lokasinya berdekatan dengan PT. CAP merasa sangat dirugikan. Mereka merasa tak dipedulikan sedikit pun oleh perusahaan. Warga menilai perusahaan hanya ingin mengambil keuntungan tanpa memikirkan kondisi yang dialami oleh warga.           “Sudah seminggu ini rumah kami didatangi gerombolan lalat. Masa selama itu perusahaan masih diam. Tolonglah dipikirkan kami ini,” katanya.           Dikonfirmasi mengenai permintaan warga itu, Camat Penengahan, M. Yusuf, S.STP mengaku belum mendapat laporan soal lalat yang dikeluhkan warga Desa Tetaan. Namun, Yusuf mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi itu. Menurut Yusuf, pihaknya juga akan berusaha menghubungi pihak PT. CAP agar masalah ini dapat diselesaikan secara baik. “Saya belum terima laporan. Tapi ya nantilah, kita tindaklanjuti segera,” katanya. Diberitakan sebelumnya, warga Desa Tetaan harus rela pemukiman mereka dihinggapi banyak lalat. Sialnya, manajemen perusahaan tak sekali pun menyadari kondisi itu. Bahkan, pihak perusahaan terkesan abai dengan hama pembawa penyakit ke makanan tersebut. Warga Desa Tetaan pun merasa amat tak betah dengan kedatangan rombongan lalat ke sekitar pemukiman, bahkan masuk ke dalam rumah mereka. Berbagai keluhan pun keluar dari mulut warga desa ini. Meski mulut warga telah berbusa menyatakan tak betah, nyatanya pihak PT. CAP tetap saja abai. Sudah sepekan berlalu sejak kedatangan lalat-lalat itu. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda kepedulian yang ditunjukkan pihak perusahaan. Senin (20/5) lalu, Radar Lamsel sempat mengonfirmasi masalah lalat itu kepada Yuke, selaku manager PT. CAP. Tapi respons dari Yuke tak menunjukkan bahwa manajemennya peduli. Ketika Radar Lamsel menanyakan solusi untuk membasmi lalat-lalat itu, Yuke malah balik bertanya tentang hal lain. Yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan antara warga dengan lalat-lalat ramah itu. Radar Lamsel juga mengajak Yuke bertemu, tapi yang bersangkutan terkesan enggan menanggapi. Ketika dikonfirmasi pertama kali pada Jumat (17/5) pekan lalu, Yuke malah tak menunjukkan sikap profesional sebagai pemimpin perusahaan besar. Ia memblokir nomor wartawan Radar Lamsel sampai detik ini. Meski demikian, warga Desa Tetaan tetap meminta pihak PT. CAP bertanggungjawab atas banyaknya lalat yang hinggap di pemukiman mereka. Warga menilai seharusnya pihak perusahaan bersikap sportif, dan mengatasi persoalan yang ditimbulkan oleh manajemen perusahaan sendiri. “Jangan gara-gara aktivitas perusahaan, mereka yang untung, kami yang rugi. Kalau seperti ini kami merasa tak dianggap sama sekali,” kata Ari (29) kepada Radar Lamsel, Selasa (21/5) kemarin. Hasan (40), warga lainnya mengatakan sebagai warga yang menjadi korban lalat PT. CAP, Ia meminta pihak perusahaan segera bertindak bijak. Jika tidak, Hasan mengatakan tidak menutup kemungkinan warga akan melakukan tindakan atau hal-hal yang tidak diinginkan.  “Ya perusahaan pasti tahulah bagaimana solusinya. Gimana-gimananya kan mereka yang ngerti. Supaya masyarakat tidak anarkis, supaya tidak terjadi ya tahulah, kami punya rasa sabar,” katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait