Duh.. Buat Pasport di Imigrasi Kalianda Dipersulit

Rabu 24-02-2016,10:07 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Pelayanan di Kantor Imigrasi Kelas III Kalianda dikeluhkan masyarakat Kabupaten Lampung Selatan. Warga di Bumi Khagom Mufakat ini mengeluh dalam proses pembuatan pasport yang terkesan dipersulit. Terlebih pembuatan pasport untuk tujuan tertentu yang sifatnya pribadi. Selain dipersulit, keramahan petugas juga disesalkan. Hal ini dialami Tobi (28) warga Desa Kota Guring, Kecamatan Rajabasa. Dia mengaku dipersulit dalam pembuatan pasport di Kantor Imigrasi yang berada di Jalinsum Kalianda, Kelurahan Wayurang. Selain mengaku dipersulit dia juga menyayangkan sikap petugas yang kurang ramah dan acuh. Alhasil, dia mengurunkan niat membuat pasport di Kalianda. Kepada Radar Lamsel, Tobi menceritakan. Sebelumnya dia datang ke Kantor Imigrasi Kalianda, pada Senin (22/2) lalu untuk mengajukan permohonan pembuatan pasport ke Negara India untuk keperluan keluarga. Dia diminta untuk datang kembali di keesokan harinya dengan membawa sejumlah permohonan yang dinilai belum lengkap. “Selasa (23/2) tadi (kemarin’red), saya datang lagi dengan membawa kelengkapan administrasi yang diminta sebelumnya. Tetapi apa yang saya dapatkan, justru saya disuruh kembali lagi dua hari kedepan. Kan aneh. Padahal, saya sudah memenuhi berbagai persyaratan,” kata Tobi kesal. Menurut Tobi, keperluannya membuat pasport untuk pergi ke Negara India adalah untuk menghadiri resepsi pernikahan kakak kandungnya yang bekerja sebagai pramugari pada salah satu maskapai penerbangan. Dalam memproses itu, Tobi juga telah menyiapkan administrasi berupa surat pernyataan dari keluarganya di India yang akan menanggung hidup selama di India. “Ah, sudahlah. Benar-benar nggak ramah. Semua syarat administrasi sudah beres tetapi tetap di persulit. Apalagi, pelayanannya sangat tidak ramah,”keluhnya lagi. Lebih lanjut dia mengatakan, para petugas pelayanan pembuatan pasport di kantor tersebut hanya sibuk melayani para pemohon pasport untuk keperluan menjadi tenaga kerja indonesia (TKI) dan umroh. “Ini juga jadi pertanyaan. Mereka cepat dilayani. Ada apa? Saya kenapa harus dipersulit. Jika diminta mondar-mandir begini, saya juga punya pekerjaan lain. Toh saya mau buat pasport juga kan bayar bukan gratis,”pungkasnya. Namun sayangnya, Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Kalianda Barron Ichsan belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Saat Radar Lamsel ke kantornya, beliau sedang tidak ada ditempat. Dihubungi melalui sambungan telepon meskipun aktif tetapi tidak diangkat. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait