Pantai tak Dikelola Telan Korban

Kamis 04-07-2019,08:39 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Digulung Ombak 1 Capel SMK Tewas, 4 Selamat

SIDOMULYO – Ini peringatan. Pantai-pantai yang tak dikelola dikabupaten ini kembali menelan korban. Kemarin, lima remaja tergulung saat bermain ombak di Pantai Kramat, Desa Suak Kecamatan Sidomulyo. Satu dari lima orang yang tergulung ombak bernama Apdi Cipta Kusuma (16), meregang nyawa. Remaja yang baru lulus SMP itu dikabarkan hendak mendaftar ke sekolah menengah kejuruan. Sedangkan keempat rekannya, Putra (16) Arip (16) Toyo (16) dan Tomi (16) selamat dari maut. Keempat remaja itu sempat berupaya menyelamatkan korban, namun upaya itu kandas. Selang satujam usai digulung ombak korban yang sempat hilang berhasil ditemukan warga setempat. Namun kondisinya sudah tak bernyawa. “ Tengah hari saya lihat kelima remaja itu memang main dipantai, bahkan sempat mendorong-dorong perahu nelayan yang hendak melaut. Sempat kedengaran ada larangan dari warga sekitar pantai sebelum musibah itu terjadi,” kata Syahrudin (43) warga Desa Suak, kepada Radar Lamsel, Rabu (3/7). Jenazah korban ditemukan oleh Hariri (26). Hariri mendapti korban sudah tak bernyawa usai satujam lebih dicari-cari warga. Jenazah korban pun langsung dibawa pulang keluarganya menggunakan ambulance Puskesmas Sidomulyo yang berkoordinasi dengan BPBD Lamsel. Informasi yang dihimpun Radar dari keluarga korban, korban semula diketahui berangkat dari rumah namun tidak diketahui keluarganya bahwa akan bermain ke pantai. Keluarga korban juga tidak tahu menahu kalau korban berniat masuk SMK. “ Berangkat dari rumah nggak bilang, kalau mau ke pantai. Anak kami ini baru lulus SMP, tadi kata teman-temannya dia (korban ‘red) mau masuk SMK,” ujar Tony ayah korban yang menjemput ke lokasi, pukul 14.45 kemarin. Kasi Trantib Sidomulyo Abadi mengatakan korban langsung diboyong keluarganya menuju kediamannya di Desa Trimomukti Kecamatan Candipuro. Keluarga korban menolak adanya visum. “ Kaluarga nggak mau visum. Setelah koordinasi dengan aparat mereka langsung menuju Candipuro menggunakan ambulance PRI Sidomulyo. Sedangkan empat rekannya sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing,” sebut Abadi. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Lamsel Afendi mewakili Kepala BPBD Lamsel I Ketut Sukerta mengatakan lokasi pantai yang menelan korban itu diketahui tidak dikelola. Sehingga tidak ada rambu-rambu maupun warning sebagai penanda bahaya. “ Pantainya nggak dikelola, memang pantai lepas saja. Karena itu sangat riskan bila ada orang yang tak tahu kondisi wilayah bermain dan mandi di pantai. Apalagi korban rumahnya jauh dari laut,” kata Afendi. Mantan Camat Sidomulyo ini membabarkan bahwa kondisi pengelolaan pantai menjadi PR. Bagi aparatur desa agar kedepan tidak terjadi lagi musibah serupa. “ Maka itu tadi, kepada Kades terpilih di Desa Suak untuk memperhatikan pengelolaan pantainya. Paling tidak diberi peringatan atau rambu-rambu sebagai penanda, tujuannya meminimalisir adanya korban keganasan ombak,” paparnya. Menurut penuturan Sekdes Suak Muhtar, aparatur desa sudah pernah memberi rambu-rambu penanda sebagai peringatan. Tanda-tanda itu kata dia di pasang disekitar pantai. Namun upaya itu kandas, karena pemasangan rambu itu dicopoti oleh tangan-tangan tak bertanggungjawab. “ Sudah pernah kami beri rambu rambu, tapi ada yang mencopotnya. Kalaupun sudah diberi penanda masih terjadi korban itu lain cerita, paling tidak sudah ada usaha dulu,” terangnya. Bukan hanya kali ini saja Pantai keramat menelan korban, warga Suak sudah tak asing lagi dengan kabar orang tenggelam dipantai itu. Biasanya, korbannya merupakan orang dari luar desa atau luar Sidomulyo. “ Sudah beberapa kali kok, tetapi memang yang hanyut tergulung ombak bukan orang sini. Tapi orang dari luar Sidomulyo, penduduk sering memperingatkan, kalau orang asli sini kami tak khawatir lagi karena mereka sudah paham kondisi wilayahnya. Kekurangannya karena memang pantai ini nggak dikelola, siapapun bisa ke pantai,” ujar M. Husin (50) warga setempat. (ver)
Tags :
Kategori :

Terkait