KALIANDA – Warga Desa Tajimalela menyoroti pekerjaan rehabilitasi gorong-gorong di dusun 4, desa setempat. Pasalnya, anggaran Rp46 juta lebih itu dinilai terlalu besar. Rudi (28), warga setempat mengatakan bahwa aparatur desa dinilai berlebihan untuk biaya rehab. Meski demikian, Rudi mengaku enggan berbicara banyak karena tak memiliki data. “Saya ini sebagai warga desa berhak kritis, karena apa, dana desa itu masuk ruang kontrol. Jadi apapun jenisnya, apapun pekerjaannya, apapun yang dilakukan dengan dana itu, kami sebagai warga berhak tahu,” katanya kepada Radar Lamsel, Senin (8/7) kemarin. Menurut Rudi, wajar bila masyarakat ingin tahu secara jelas mengenai anggaran pembiayaan rehabilitasi gorong-gorong tersebut. Pasalnya, dalam papan informasi proyek tidak tertera berapa lama waktu pengerjaan rehab tersebut. Seharusnya, papan infomrasi memuat segala hal yang bersangkutan dengan pekerjaan infrastruktrur yang dibiayai oleh dana desa (DD). “Itu juga menjadi sorotan, kenapa waktunya tidak dicantumkan. Sedangkan keterangan lain ada dan jelas. Kalau begitu, masyarakat tidak tahu dong kapan dimulainya, dan kapan selesainya,” katanya. Uli (31) warga lainnya juga mengomentari papan informasi yang tak mencantumkan waktu pengerjaan gorong-gorong tersebut. Menurut dia, sudah seharusnya aparatur desa mencantumkan waktu pengerjaan. Hal itu dilakukan untuk menghindari prasangka buruk dari masyarakat yang bisa saja menilai jika aparat desa memang tak transparan. “Kalau begini, kami jadi menduga-duga. Kenapa tidak dicantumkan, ada apa, apakah ada yang disembunyikan. Hal-hal seperti itu yang keluar di benak kami, dan seharusnya tidak perlu,” katanya. Sekitar pukul 15.51 WIB, kemarin, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengujian Konstruksi Bangunan (UPT PKB) Kalianda, Munadi, S.T mengecek lokasi rehab gorong-gorong di dusun 4, Desa Tajimalela. Untuk mengetahui apakah anggaran sebanyak Rp46 juta untuk rehab gorong-gorong itu masuk akal, Munadi pun mengamininya. “Meski tak mengetahui rincian anggarannya, saya nilai secara kasat mata anggarannya pas. Secara keseluruhan masuk (biayanya), bahkan bisanya bisa lebih,” ucapnya kepada Radar Lamsel saat ditemui di lokasi rehab gorong-gorong di dusun 4. Bahkan, Munadi menilai rehab gorong-gorong di dusun 4 termasuk bagus. Hal ini terlihat dari segi spesifikasi dan bangunannya, kemudian keberadaan talud di sisi kiri dan kanan gorong-gorong. Dan pembangunan talud untuk menopang timbunan tanah yang tersambung dengan gorong-gorong. Menurut dia tidak ada masalah dengan proyek tersebut. “Paling yang jadi persoalan cuma di papan informasi, karena di situ tidak ada keterangan mengenai waktu pengerjaannya,” katanya. (rnd)
Warga Nilai Anggaran Terlalu Besar, Kepala UPT PU: Sudah Sesuai
Selasa 09-07-2019,09:12 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :