Perbaikan Tambal Sulam Tak Selesaikan Masalah

Rabu 10-07-2019,09:05 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Jalan Poros Ketapang dan Jalinsum Diperbaiki TiapTahun

KETAPANG – Persoalan ruas jalan alternatif simpang Gayam-Ketapang sepertinya tidak pernah habis. Meski sering kali dilakukan perbaikan dengan cara tambal sulam namun tidak menyelesaikan masalah. Hampir setiap tahun perbaikan tambal sulam dilakukan, namun hal itu tidak membuat jalan provinsi tersebut mulus tanpa lumbang. Baru-baru ini ada pihak rekanan melakukan perbaikan disejumlah titik, namun tidak dilakukan secara menyeluruh. Saat ini masih terdapat beberapa titik diruas jalan yang menghubungkan jalan lintas sumatera (Jalinsum) dengan jalan lintas timur (Jalintim) itu masih terdapat kerusakan yang cukup parah. Seperti di titik jalan Jaka Utama Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang dan di Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan. Padahal perbaikan dititik tersebut sudah sering kali dilakukan, namun hal itu tidak mampu bertahan lama. Entah apa sebabnya. Apakah kondisi badan jalan yang masih labil atau pengerjaan yang asal-asalan. Para pengguna jalan mengaku tidak pernah merasakan kenyamanan ketika melintasi jalan poros menghubungkan Kecamatan Penengahan dan Ketapang itu. “Perbaikan rutin dilakukan hampir setiap tahun, tapi tetap saja jauh dari rasa nyaman. Karena perbaikannya spot-spot tidak menyeluruh. Ketika satu titik diperbaiki dititik lainnya masih terdapat lubang. Ketika tahun berikutnya memperbaiki titik lainnya, titik yang sudah diperbaiki sebelumnya sudah mulai rusak lagi,” tutur Ismanto (46), warga desa setempat, kemarin. Dia dan warga lainnya berharap pemerintah mengerjalan perbaikan tidak tanggung-tanggung sehingga ruas jalan itu nyaman tanpa lubang mengaga lebar. “Mestinya dikerjakan total dengan cara di cor beton sehingga tidak adalah lagi perbaikan tambal sulam yang menghabiskan anggaran namun tidak membuat jalan mulus,” harapnya. Kondisi serupa juga dialami jalan lintas sumatera (Jalinsum) tepatnya di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan. Diruas jalan ini, hampir tiga kali perbaikan tambal sulam dilakukan dalam setahun. Namun demikian, perbaikan tambal sulam itu tidak menyelesaikan masalah kerusakan jalan. Persoalannya pun sama. Apakah tekstur tanah badan jalan itu labil atau pengerjaannya asal-asalan. Yang jelas hasil perbaikan itu tidak mampu bertahan selama satu tahun. Kini, ruas jalan yang berada ditengah-tengah persawahan Desa Pasuruan itu sedang diperbaiki kembali. Pihak rekanan yang melakukan perbaikan kembali mengeruk badan jalan yang bergelombang dan berlubang tersebut. Berdasarkan catatan Radar Lamsel, ruas jalan itu sudah diperbaiki sebelum angkutan lebaran tahun ini. Kini ruas jalan itu kembali mendapat perbaikan. (man)
Tags :
Kategori :

Terkait