UPT Penyuluh Pertanian Rajabasa Cari Kantor Alternatif

Rabu 10-07-2019,09:22 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Dinas PTPHP Ajukan Perbaikan ke Kementerian

RAJABASA – Ambrolnya atap kantor UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Rajabasa membuat beberepa ruangan di kantor tersebut tak bisa lagi digunakan. Pantauan Radar Lamsel, ada dua atap runagn yang ambrol, yaitu ruangan aula/pertemuan, dan ruangan kepala UPT. Selain itu, fasilitas seperti kursi, meja, lemari, dan jendela ruangan pun banyak yang rusak dan pecah karena tertimpa material atap. Staf dan pegawai kantor pun harus mencari gedung lain yang bisa dijadikan kantor. Sementara ini, pihak UPT tersebut masih mencari gedung alternatif yang bisa dijadikan kantor sementara. Informasinya, eks kantor UPT Pendidikan dan rumah dinas camat Rajabasa menjadi opsi. Pencarian kantor alternatif ini pun tak lepas dari minimnya dana rehabilitasi untuk kantor UPT Penyuluh Pertanian Rajabasa. Menurut sumber Radar Lamsel di UPT Penyuluh Pertanian, perbaikan kantor tersebut akan dilakukan pada tahun 2020 melalui dana alokasi khusus (DAK). “Masih setahun lagi, perbaikannya pakai dana DAK tahun 2020. Jadi sementara ini kami cari alternatif, antara eks kantor UPT Pendidikan dan rumdin camat,” kata sumber Radar Lamsel, Selasa (9/7) kemarin. Untuk mengetahui tindaklanjut dari kerusakan kantor tersebut, Radar Lamsel mencoba menghubungi Puadi, selaku Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DPTPHP) Kabupaten Lampung Selatan. Puadi mengamini jika atap kantor UPT tersebut memang rusak parah, dan tidak bisa digunakan untuk kantor lagi. “Rusaknya karena rayap. Jadi kayu-kayunya rapuh. Saya juga sudah koordinasi dengan camat mengenai kantor alternatif. Kalau (kantor UPT Pendidikan dan rumdin) tidak digunakan, kita coba pinjam,” katanya. Soal perbaikan, Puadi mengakui jika hal itu sulit dilakukan pada tahun ini. Untuk itu, pihaknya mencoba mengajukan usulan prioritas perbaikan kepada Kementerian Pertanian pada tahun anggaran 2020 nanti. “Mudah-mudahan tahun 2020 bisa realisasi,” katanya. Diberitakan sebelumnya, kecemasan pegawai dan staf kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluhan Pertanian Kecamatan Rajabasa akhirnya terjadi. Atap kantor tersebut ambrol, sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (8/7) kemarin. Belum diketahui apakah penyebab ambrolnya atap tersebut karena faktor alam. Yang jelas atap di kantor itu memang sudah lama menjadi perhatian karena kondisinya sangat memprihatinkan. Karena beberapa waktu sebelumnya, staf dan pegawai kantor UPT Penyuluh Pertanian Rajabasa mendesak agar atap kantor segara diperbaiki. Mengingat kondisinya yang sudah rapuh. “Kantornya rubuh, selesai maghrib tadi. Saya belum dapat info apa penyebabnya, tapi kan kondisi atapnya memang sudah banyak rusak. Memang tinggal menunggu waktu (rubuh) saja,” kata salah satu staf kantor itu kepada Radar Lamsel. (rnd)
Tags :
Kategori :

Terkait