Pemerintah Turun Tangan Tengahi Sengketa

Kamis 11-07-2019,09:48 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Pemdes Bumidaya dan Pengklaim Bersedia Dimediasi

PALAS – Dalam waktu dekat, Pemerintah Kecamatan Palas bakal memediasi perseteruan sengketa lahan yang mengancam kondusifitas di Desa Bumidaya. Polemik sengketa lahan pasar dan lapangan bola di Desa Bumidaya, Kecamatan Palas, berbuntut panjang setelah muncul pengklaim lahan bernama Mo’on yang merencanakan pembangunan di lahan tersebut. Inisiatif itu menuai kontra dikalangan masyarakat yang meyakini bahwa lahan tersebut merupakan aset desa, bukan milik perorangan.           Menyikapi ancaman gejolak diwilayahnya, Camat Palas, Rika Wati, S.STP, MM akan mengambil jalan tengah dengan memediasi Pemerintah Desa Bumidaya dan pihak Mo’on, yang belakangan diketahui sebagai pemilik lahan.           “Kami disini sebagai penengah, dalam waku dekat kami akan memediasi keduabelah pihak untuk menemukan jalan keluar polemik sengketa lahan pasar dan lapangan bola Desa Bumidaya ini,” kata Rika saat ditemui Radar Lamsel, Rabu (10/7).           Rika menerangkan, langkah ini diambil untuk meredam kemungkinan gejolak yang akan timbul di masyarakat. Terlebih dalam waktu dekat pihak yang menyengketa lahan tersebut akan menurunkan material pembangunan di lahan lapangn bola di Desa Bumidaya.           “Langkah ini kami ambil untuk mencegah adanya gejolak yang akan timbul dimasyarakat. Meski begitu saat ini kami juga masih  menunggu kesiapan keduabelah pihak untuk melaksanakan mediasi ini,” terangnya.           Pjs. Kepala Desa Bumidaya, Septa Oksal Gunawan menjelaskan, sebagai pemimpin desa Bumidaya, ia hanya penengah dalam permasalahan sengketa ini. Oksal mengaku, pemerintah desa juga sudah siap mediasi ini. Pihaknya sedang melakukan pendekatan kepada Mo’on agar mediasi ini segera terlaksana.           “Saya disini hanya penengah untuk mengayomi pihak desa dan pihak Mo’on, serta masyarakat agar permasalahan ini tidak menimbulkan gejolak. Kalau pekan ini belum bisa terlaksana,  paling cepat mediasi ini kemungkinan akan dilaksanakan pekan depan,” ujarnya.           Disinggu soal adanya penurunan material bangunan di lapangan bola yang akan dilakukan pada Jumat (13/7) mendatang, Septa mengatakan hal itu tidak akan terjadi.           “Soal penurunan meterial di lapangan bola, saya rasa tidak akan terjadi. Kerena kami juga sedang berupaya melakukan pendekatan kepada pihak bapak Mo’on,” katanya lagi.           Disisi lain, Sumiri partner Mo’on mengaku, siap melakukan mediasi selagi dapat menemukan jalan keluar yang sama-sama mengutungkan. Ia berharap pemerintah desa maupun kecamatan dapat menggelar mediasi ini sebelum dilakukannya penurunan meterial pada Jum’at esok.           “Kami siap asal mediasi ini sama-sama menguntungkan. Kalau bisa besok (hari ini’red) karena kami tidak main-main akan menurunkan meterial dilokasi lapangan bola, kami tidak main-main untuk melakukannya,” pungkasnya. (vid)
Tags :
Kategori :

Terkait