Disparbud Anggap Kritik Sebagai Vitamin

Kamis 11-07-2019,10:11 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Penyimbang Adat: FK 2018 Selangkah Lebih Maju

KALIANDA – Perhelatan Festival Kalianda (FK) 2019 selesai digelar. Beberapa kritikus mengomentari agenda tahunan tersebut, tanggapannya beragam. Ada yang mengapresiasi juga mengkritisi. Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) salah satunya. Organisasi keadatan di Lamsel ini diam-diam mencermati Festival Kalianda. MPAL menggaris bawahi perihal pawai budaya di FK 2019 yang dirasa tak sebagus festival tahun lalu. “ Kami melihat, FK tahun ini pawai kelilingnya tidak semeriah dan sebagus tahun sebelumnya dengan perhelatan yang sama. Kami tidak tahu apakah ini kurang persiapan dari penyelenggara atau memang konsepnya yang kurang matang,” kata Ketua MPAL Lamsel H. Bakrie S.Pd. MM usai malam puncak FK 2019, Rabu (10/7). Tokoh marga adat Katibung ini memaparkan beberapa kejanggalan yang disaksikannya sebagai tamu di FK 2019. Salah satunya kata dia, ada ketidakcocokan pengemasan acara. “ Mengapa saya katakan demikian, karena saya ada dilokasi pada puncak acara, dan melihat Ketua TP PKK Lamsel tampak menginstruksikan penyelenggara, seolah memang ada yang tidak pas pada event tersebut,” ungkap H. Bakrie. Dalam posisi seperti ini, MPAL kata dia tak segan memberikan penilaian demi perhelatan yang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. “ Masukan dari MPAL agar persiapan maupun kemasan festivalnya lebih dimatangkan lagi. Ini kita jadikan pengalaman supaya fastival kalianda ini dapat mengangkat pamor Lamsel. Dengan apa? Dengan acara yang atraktif dan serta edukatif, libatkan anak-anak muda yang kreatif. Begitu,” pungkasnya. Festival Kalianda tak melulu menuai kritik. Beberapa apresiator juga tak sungkan memberikan pujian atas terselenggaranya acara rakyat tersebut. Salah satu apresiator muncul dari kalangan legislator kabupaten ini, Yuli Gunawan. Menurutnya FK 2019 sudah baik dan kedepannya ia menyarankan agar penyelenggara banyak menyerap aspirasi masyarakat sebelum FK digulirkan. “ Sudah baik, kedepannya perlu ada komunikasi dengan tokoh-tokoh yang berkompeten. Didisukusikan untuk menjadi yang terbaik, lanjut berbenah demi Lampung Selatan,” ujar Politisi dari Palas, menanggapi. Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamsel Rini Ariasih mengatakan kritik konstruktif yang masuk dianggap sebagai vitamin bagi jajarannya agar perhelatan ditahun mendatang lebih sempurna dari tahun ini. Rini juga tak lupa menggaris bawahi, bahwasanya ia ditunjuk sebagai suksesor Yudha Sukmarina belum lama. Tantangannya kata dia, langsung dihadapkan dengan Festival Kalianda yang memang sudah tersusun jauh sebelum dirinya menukangi Disparbud. “ Silahkan saja yang mau mengkritisi, kami anggap itu sebagai pelecut semangat. Kami pun menerima saran dan masukan yang kami anggap bagus dan patut dijalankan. Karena saya tak alergi dengan masukan dan saran,” sebut dia. Wanita yang juga menjabat Kepala DP3A Lamsel ini mengatakan bahwa pihaknya berterimakasih atas usaha dan keringat pihak-pihak yang terlibat di FK 2019. “ Tanpa kerja keras semua pihak FK tidak akan tuntas, tujuan FK dibuat tak lain untuk menghibur rakyat. Perihal ada kritik dan sebagainya itu kami jadikan motivasi,” tandasnya. (ver)
Tags :
Kategori :

Terkait