Final ‘Ekowisata’ Festival Kalianda

Senin 15-07-2019,09:11 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Acara pamungkas Festival Kalianda 2019 diisi dengan kegiatan ekowisata. Minggu (14/7) kemarin, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung, dan Universitas Lampung (Unila) melaksanakan kegiatan penanaman terumbu karang, pemasangan monumen bawah laut, dan pemasangan papan nama di pulau Umang, Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa.           Selain dari pemerintahan dan perguruan tinggi, kegiatan ini juga diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat. Kegiatan ekowisata merupakan leburan dari 3 kegiatan yang digagas masing-masing dinas dan perguruan tinggi. Dinas Pariwisata Provinsi Lampung mengadakan kegiatan bersih pantai, penanaman mangrove, dan penyerahan alat kebersihan pada pokdarwis dan masyarakat desa setempat. Sementara Unila yang sudah beberapa hari berada di pulau Sebesi mengadakan edukasi cara pembuatan rumah ikan buatan dan pemasangan rumah ikan. Dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan mengadakan ekowisata sekaligus penutupan rangkaian Festival Kalianda tahun ini. Kegiatan yang mengangkat tema “Ekowisata Lampung Selatan Aman” merupakan bagian dari kampanye untuk membangkitan kembali dunia pariwisata Lampung Selatan pasca dilanda bencana tsunami beberapa waktu lalu. Masdar Helmi, mewakili alumni Grand Scheme Australia Unila mengatakan, meski telah menanam terumbu karang dan rumah ikan, pihaknya akan terus menggerakkan kegiatan serupa. Masdar, yang juga Wakil Dekan II Fakultas Teknik Unila ini memiliki rencana kedepannya dengan mengadakan workshop untuk masyarakat pulau Sebesi dalam rangka meminimalisir dampak tsunami.  “Mudah-mudahan apa yang kami lakukan untuk masyarakat ini dapat bermanfaat,” katanya. Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Supriyanto mengatakan pasca bencana tsunami pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah berupaya mengembalikan keadaan pariwisata supaya normal. Sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat. “Pariwisata di Pulau Sebesi menyimpan potensi yang luar biasa, marilah kita jaga dan lestarikan lingkungan kita sehingga karunia Tuhan yang luar biasa ini dapat dinikmati oleh anak cucu kita,” katanya. Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Perekonomian dan Pembangunan Theresia Sormin mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung akan terus berupaya meningkatkan pariwisata di Bumi Ruwai Jurai. Menurut dia, hal dibuktikan dengan adanya event Lampung Krakatau Festival yang terus dilakukan setiap tahunnya. Dan telah berjalan lebih dari 30 tahun. “Kegiatan (ekowisata) ini akan menjadi contoh untuk meningkatkan kembali geliat pariwisata di Provinsi Lampung dan Lampung Selatan khususnya,” ucapnya. Plt. Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Selatan, Ir. Rini Ariasih, mengatakan penanaman mangrove dilakukan sebanyak 25 stupa. Dalam satu 1 stupa, kata Rini, berisi 5 pohon mangrove. Secara keseluruhan, kegiatan yang diselenggarakan bersama pihak Provinsi Lampung sama saja. Yaitu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan. “Karenanya, masyarakat juga diberikan edukasi. Diberi bantuan alat kebersihan. Insyaallah tahun depan mungkin jadi agenda rutin lagi. Tapi kalau bulanan, kita beri edukasi saja. Terutama pengetahuan mengenai alam bawah laut,” katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait