PALAS – Buruknya pengelolaan kios pedagang di Pasar Tradisional Desa Bumidaya, Kecamatan Palas dalam beberapa bulan terakhir menjadi keluhan sejumlah pedagang . Minimnya perawatan kios terbuka oleh pemerintah desa setempat membuat sejumlah lapak dagangan mengalami kerusakan yang mengancam keselamatan para pedagang dan pengunjung pasar. Agus (35) salah satu warga setempat mengatakan, minimnya perawatan yang dilakukan oleh pemerintah desa membuat kondisi bangunan lapak pedagang kian memprihatinkan. Lapak pedang yang dibangun sejak lima tahun silam tidak pernah mendapatkan perbaikan dari pemerintah desa sebagai pengelola pasar. “Sudah lima tahun, Mas belum pernah ada perawatan dari desa. Akibatnya sejumlah lapak telah reot dan sudah tidak layak lagi digunakan,” kata Agus kepada Radar Lamsel, Rabu (24/7). Agus mengungkapkan, hingga saat terdapat tiga deret bangunan kios terbuka yang telah mengalami kerusakan cukup parah. Jika dibiarkan kondisi dapat mengundang bahaya bagi para pedagang dan pengunjung pasar. “Sudah ada tiga kios terbuka yang bangunannya sudah miring dan hampir roboh. Jika dibiarkan dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya untuk pedagang dan pengunjung pasar,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan olehYati (46), salah satu pedagang pasar yang beroprasi selama dua kali dalam satu pekan ini juga sangat menyangkan pemerintah desa yang kurang memberikan perhatian terhadap kios pedagang. “Sangat disayangkan, padahal kami yang menyewa kios disini selalu bayar uang sewa tahunan dan salar harian. Namun perawatan yang diberikan sangat minim,” ucapnya. Yati menjelaskan, kerusakan tidak hanya terjadi pada bangunan kios terbuka, tetapi kios tertutup juga mengalami kerusakan yang juga luput dari perhatian dari pemerintah desa selaku pengelola pasar. “Pedagang juga merasa khawatir jika bangunan kios terbuka roboh. Dan juga kios tertutup banyak plapon yang jebol juga tak pernah mendapatkan perhatian dari desa,” paparnya. Sementara itu Pjs. Kepala Desa Bumidaya, Septa Oksal Gunawan juga mengamini dengan kondisi kios pedagang saat ini. Perbaikan yang belum dilakukan hingga saat ini disebabkan masih terbentur dengan dana Pendapatan Asli Desa (PAD) yang belum mencukupi. “Sudah kami lakukan pemantauan dan memang banyak yang rusak. Kami belum lakukan perbaikan karena dana PAD belum mencukupi,” pungkasnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pasar Tradisional Desa Bumidaya merupakan pasar terbesar di Kecamatan Palas. Tercatat pasar tersebut memiliki 192 kios pedagang. Yang tediri dari 72 kios besar (tertutup) dengan sewa Rp 700 ribu – Rp 1 juta pertahun , dan 120 kios kecil (terbuka) dengan sewa Rp 200 ribu – Rp 400 ribu pertahun. (vid)
Kios Reot Tebar Ancaman, Desa Berdalih PADes tak Cukup
Kamis 25-07-2019,09:09 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :