Upaya ODF Terhalang Rawa

Desa Bandaragung Perlu Perhatian Khusus

PALAS – Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mencapai perdikat desa bebas buang air besar sembarangan atau Open Defication Free (ODF).           Selain jumlah keluarga yang belum memiliki jamban sehat yang masih tinggi. Program ODF ini juga terhambat dengan kondisi geografi desa yang berada diwilayah perairan pesisir timur.           Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi, Sumari Sasmito mengatakan, ditengah gencar pendapingan untuk capain ODF saat ini, hanya  Desa Bandar Agung yang memerlukan perhatian khusus dibandingkan dengan desa yang lain.           “Desa Bandaragung memang perlu mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya selain jumlah keluarga yang belum memiliki jamban sehat masih tinggi, faktor geografis desa juga menjadi penyeba program ODF lamban berjalan,” kata Sumari kepada Radar Lamsel,Jumat (26/7).           Sumari menjelaskan, faktor geografis desa yang berada wilayah rawa menyebabkan pembangunan jamban sehat sukar dilakukan jika hanya mengandalkan anggaran Dana Desa (DD) saja. Karena menurutnya pembangunan jamban sehat di daerah tersebut harus memiliki spesifikasi khusus untuk wilayah perairan atau rawa.           “Khusunya di Dusun Kualajaya tidak bisa dibangun jamban seperti yang di daerah darat. Jika dipaksakan juga tidak akan bertahan lama, karena tekstur tanahnya rawa,” ungkapnya.           Sumari menerangkan, hingga saat ini di Desa Bandaragung masih terdapat 260 keluarga yang memiliki jamban sehat dan layak. Untuk mencapai predikat ODF, pihaknya saat ini mengajak pemerintah desa setempat untuk melibatkan stakeholder terkait.           “Jika ingin mencapai perdikat ODF, Harus ada stake holder lain yang dilibatkan oleh pemerintah desa. Terutama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memetakan jamban seperti apa yang cocok dibangun di Desa Bandaragung,” terangnya. (vid)