KALIANDA – Cuaca panas yang melanda Lampung Selatan disinyalir memicu terjadinya kebakaran. Kemarin (29/7), limbah kayu PT. Maju Jaya Indah Bersama (MJIB), ludes dilalap si jago merah, sekitar pukul 11.00 WIB. Tumpukan triplek tak terpakai itu ludes dilalap si jago merah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di Dusun Kubupanglima Desa Tajimalela itu. Perusahaan dikabarkan tidak mengalami kerugian, karena limbah itu biasa dibuang dan dibakar ditempat penampungan limbah. Namun kepanikan sempat terjadi karena api menjalar begitu besar dan cepat. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Paqmong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Lamsel harus dua kali mengisi tanki air untuk menjinakkan api. Bahkan, hingga pukul 15.30 WIB anggota Damkar masih bersiaga karena khawatir api kembali membesar. Kepulan asap tebal dan abu sisa pembakaran bertebaran ke pemukiman warga meskipun berjarak sekitar 750 meter dari lokasi pabrik. Menurut keterangan Suryani (43), warga sekitar yang memang tinggal di pabrik tersebut, awalnya melihat api sudah melalap sisi pojok sisa limbah triplek yang berada tak jauh dari bak khusus penampungan sampah. Sehingga, menyambar tumpukan limbah triplek lain hingga api membesar. “Pertama kali diketahui ada api diujung sudah besar. Dan dekat denggan lokasi bakaran sampah. Kami menduga awalnya dari situ. Karena anginnya cukup besar. Tapi, posisinya tidak ada yang membakar sampah,” ungkap Suryani kepada Radar Lamsel di lokasi. Para pekerja, imbuhnya, berupaya melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Tetapi, api cepat merambat dan membesar karena limbah triplek sudah kering dan mudah terbakar. “Karena panik, langsung menghubungi pemadam kebakaran. Akhirnya api bisa dijinakkan meskipun belum 100 persen. Tapi, informasinya petugas pemadam kebakaran tetap menjaga lokasi sampai benar-benar tidak ada api lagi,” imbuhnya. Sementara itu, Managemen PT. Maju Jaya Indah Bersama (MJIB) Vivi mengaku terkejut atas peristiwa itu. Bahkan, dia sempat menegur para pekerja akibat musibah kebakaran tersebut. “Bahkan saya tanya satu per satu ada yang membuang puntung rokok sembarangan atau tidak. Tetapi, memang tidak ada karena mereka posisi sedang bekerja dan dalam aturannya tidak boleh merokok. Kemungkinan besar, cuaca panas terik yang menimbulkan peristiwa kebakaran ini,” ungkap Vivi. Dia menambahkan, limbah triplek yang terbakar merupakan sisa produksi selama 1 tahun belakangan ini. Namun, sejauh ini dia tidak mengetahui persis berapa jumlah sisa kayu karet yang terbakar. “Kami belum pernah menjual limbah triplek ini. Biasanya, kami panggil petugas kebersihan untuk meminta bantuan membuangnya. Karena, di wilayah Lampung belum ada yang menampung limbah triplek ini,” tutupnya. Ditempat yang sama, Kabid Damkar Satpol-PP Lamsel, Rully Fikriansyah menjelaskan, kebakaran yang terjadi di pabrik pembuatan triplek terjadi sekitar pukul 11.00WIB. Mendengar hal tersebut, pihaknya menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran. “Kami langsung kirimkan Tiga unit mobil pemadam. Alhamdulillah sekitar 15 menit api sudah padam. Tetapi, karena kondisi masih belum dingin dan bara api ada kemungkinan membesar tetap kami siagakan petugas berikut pemadam api. Sampai kondisi benar-benar aman dan kondusif,” pungkasnya. (idh)
Limbah Kayu Pabrik Triplek Ludes Terbakar
Selasa 30-07-2019,09:04 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :