Patung Radin Inten II Butuh Polesan

Selasa 20-08-2019,09:09 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Selama Berdiri, Baru 2 Kali Dicat Ulang

KALIANDA – Patung pahlawan nasional Radin Inten II butuh perhatian. Cat yang mewarnai sekujur tubuh patung yang terletak di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), simpang Fajar, Desa Kedaton ini perlahan mulai luntur. Demikian juga dengan lampu hias yang bertuliskan ‘Pahlawan Nasional Radin Inten II’. Huruf ‘A’ pada kata ‘Pahlawan” itu telah rusak.           Di lampu hias kalimat itu juga terdapat ranting-ranting pohon kecil yang sudah menguning. Cat di batu yang diinjak oleh patung Radin Inten II juga sudah luntur. Hal ini sedikit menuai sorotan di kalangan masyarakat yang menilai patung itu butuh perhatian. Baik dari pemerintah ataupun dari dinas dan instansi terkait.           “Lihat dulu, patung Radin Inten itu mulai kumuh. Tidak terawat lagi,” ucap Ahmat (25), warga Kalianda, yang mengomentari patung Radin Inten II, Senin (19/8) kemarin.           Sebagai warga Kabupaten Lampung Selatan, Ahmat menilai patung Raden Inten II layak mendapat perhatian dari pemerintah. Khususnya dinas dan instansi yang mengurusi masalah yang berkaitan dengan kebudayaan. Ahmat mengatakan patung itu layak mendapat perhatian karena Radin Inten II merupakan putra daerah asli kabupaten yang berjuluk bumi Khagom Mufakat ini.           “Siapa lagi yang merawat kalau bukan kita. Tidak mungkin orang dari luar ujug-ujug ke sini. Beri perhatianlah sedikit,” katanya.           Wardi (33), warga lainnya, juga memberi komentar terkait kondisi patung Radin Inten II. Menurut dia, pemerintah sudah sepatutnya memberi perhatian terhadap patung-patung, dan momunem lain yang berhubungan dengan pahlawan. Hal itu dilakukan sebagai tanda balas budi atas perjuangan yang telah mereka lakukan.           “Ini jauh lebih mudah. Tinggal memperbaiki, kok. Dicat ulang, yang tak berguna dibuang, lalu yang rusak diperbaiki. Bisa, pasti bisa, asal ada kemauan,” katanya.           Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, terakhir kali pengecatan ulang patung Radin Inten II dilakukan pada peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2016 lalu. Waktu itu, Koordinator Pengecatan Patung Radin Inten II, Tri Yahman, S.H mengatakan bahwa pengecatan itu dilakukan oleh masyarakat yang peduli. Menurut dia pengecatan patung Radin Inten II memang harus dilakukan sebagai bentuk pengakuan terhadap sosok kepahlawanan Radin Inten II. Terlebih putera daerah yang tewas 162 tahun lalu ini telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional. “Ini salah satu cara untuk mengingat jasa pahlawan kita (Radin Inten II’red),” ujar Yahman kepada Radar Lamsel, Selasa (8/11/2016). Menurutnya, pengecatan yang dilakukan tidak akan merubah dari segi warna atau apapun. “Dari batu, hingga patung semuanya tidak ada perubahan, masih tetap dengan warna sama yang merupakan warna asli sesuai dengan keputusan adat,” ucapnya. Sementara itu, pengisi Lamban Balak, Bahtiar Karim, mengatakan selama ini pengecatan terhadap patung Radin Inten II baru dilakukan satu kali sejak didirikan. Dia juga mengaku lupa kapan waktu pendirian patung tersebut. Pengerjaan pengecatan, sambung Bahtiar, dikerjakan oleh ahli waris dari Keratuan Darah Putih. “Kami tidak bisa sembarangan menunjuk pekerjanya, harus dilakukan oleh orang-orang yang paham tentang keaslian pahlawan Radin Inten II,” ujarnya. (rnd)
Tags :
Kategori :

Terkait