RAJABASA – Selama beberapa hari ini, kondisi Gunung Anak Kratau (GAK) tampak kalem. Tak banyak aktivitas berarti dalam tubuh gunung api ini. Meski demikian, Pos Pemantau GAK Hargopancoran menyebut jika aktivitas gunung api itu masih seperti biasanya. Kepala Pos Pemantau GAK, Andi Suwardi, mengatakan bahwa erupsi masih ada. Namun terjadi secara tak menentu. Bisa sehari sekali, seminggu sekali, bahkan sebulan sekali. “Masih (batuk), tapi tak menentu,” katanya saat dihubungi Radar Lamsel, Senin (19/8) kemarin. Sama halnya dengan semburan abu vulkanik GAK, Andi mengaku tak bisa mengamatinya karena terhalang oleh kabut. Andi juga tak bisa memastikan apakah kabut GAK menyebar ke arah pemukiman warga di Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa. “Untuk visual tidak teramati. Saya juga belum dapat kabar, tapi saya kira abunya hanya turun di sekitar GAK saja,” katanya. Berdasarkan laporan aktivitas gunung api yang dikeluarkan KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau, tak ada perubahan fisik dari tubuh GAK. Saat ini tinggi GAK masih 157 mdpl. Pantauan meteorologi di sekitar GAK cenderung cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 22-29.6 °C, kelembaban udara 63-98 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Pantauan visualnya, gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Ombak laut tenang. Status kegempaan GAK pun memiliki frekuensi yang rendah, jumlah : 3, amplitudo : 10-20 mm, durasi : 5-10 detik. Sedangkan vulkanik dalam berjumlah : 1, amplitudo : 40 mm, S-P : 2.7 detik, durasi : 25 detik. Tremor Menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 1-10 mm (dominan 5 mm). Kesimpulannya, tingkat aktivitas GAK masih beada di level II atau waspada. PVMBG pun merekomendasikan masyarakat/wisatawan untuk tidak mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah. (rnd)
Aktivitas ‘kalem’ Gunung Anak Krakatau
Selasa 20-08-2019,09:38 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :