Tak Bisa Sedot Air, Petani Sindir PLN

Selasa 27-08-2019,13:01 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Dianggap Lambat Pasang Listrik Pertanian

PALAS – Petani di Desa Baliagung, Kecamatan Palas menyitir Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dianggap lambat dalam pemasangan jaringan listrik pertanian diwilayah tersebut.           Sebab, petani tak dapat berbuat banyak ketika pasokan air serta sumber-sumber air yang dipakai untuk mengairi sawah, mulai menipis. Sementara kehadiran listrik yang diharap-harapkan dapat meringankan kerja petani tak kunjung rampung. PLN beralasan pasokan peralatan dari PLN pusat menjadi pemicunya. Proses pemasangan jaringan aliran listrik yang dikerjakan oleh pihak PLN sejak dua bulan lalu, kini masih dalam tahap pemasangan tiang dan jaringan kabel.           Made Sujane (46) salah satu petani setempat menerangkan, semakin mendesaknya ketersediaan air kebutuhan listrik sebagai tenaga untuk menyedot air sangat dibutuhkan oleh petani Desa Baliagung. Sementara, pemasangan jaringan listrik yang diharapkan petani rampung pada musim kemarau, hingga saat ini belum rampung.           “Sudah dua bulan dikerjakan, tapi sampai sekarang belum rampung. Padahal petani saat ini sangat membutuhkan aliran listrik untuk menyedot air dari sumur bor,” kata Made Sujane kepada Radar Lamsel, Senin (26/8).           Made menjelaskan, hingga saat ini pemasangan jaringan aliran listrik yang dikerjakan oleh pihak PLN baru sampai pada  proses pemasangan tiang listrik dan jaringan kabel utama ke wilayah persawahan.           “Saat aktivitas pemasangan yang dilakukan oleh PLN masih terhenti. Padahal saat ini yang baru terpasang hanya tiang dan jaringan kabel utama. Itu pun belum rampung semua,” tuturnya.           Hal senada juga diungkapkan oleh Bagio (44), ia mengharapkan pemasangan jaringan listrik diwilayah persawahan bisa segara diselesaikan oleh pihak PLN. Apalagi sebagian petani sudah melakukan pembayaran admistrasi.           “ Harapan kami pemasangan jaringan listrik bisa rampung Agustus ini. Kerena sebagian petani sudah bayar adminstrasi sebesar Rp 3,5 untuk transit kabel,” ungkapnya.           Sementara Ketua PLN Rayon Kalianda Benny mengatakan,  untuk diwilayah persawahan Desa Baliagung akan dipasang jaringan listrik tegangan sedang sepanjang 3 kilometer dan 800 meter jaringan listrik tegangan tinggi.           Terhambatnya pemasangan jaringan listrik ini lantaran disebabkan oleh lambannya pasokan peralatan dari PLN pusat yang berada di Bandar Lampung.           “Hingga saat ini kami masih menunggu peralatan seperti travo dan kabel. Pemasangan akan kami percepat jika material sudah tiba,” pungkasnya. (vid)
Tags :
Kategori :

Terkait