DBD Terus Menghantui Warga

PALAS – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menyebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Selatan. Bahkan penyakit mematikan ini membuat momok masyarakat selama musim penghujan ini. Di Kecamatan Palas misalnya. Satu korban terpaksa di rujuk ke rumah sakit Urip Sumoharjo, Bandarlampung, Minggu (6/3). Korbannya adalah Anas (7) warga Desa Bangunan, Kecamatan Palas. Sebelum di rujuk ke RS Urip Sumoharjo Bandarlampung, korban yang baru saja duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar ini sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Bob Bazar Kalianda selama dua hari. Camat Palas Bibit Purnomo mengatakan, korban di larikan ke RSUD Kalianda karena mengalami gejala-gejala panas dingin yang cukup tinggi. “Orang tua korban (Kasno’red) bersama petugas kesehatan membawa korban ke RSUD Kalianda pada hari Kamis lalu. Korban mengalami panas tinggi,” kata Camat Palas ini. “Setelah dirawat selama dua hari di RSUD Kalianda, kondisi korban tidak juga membaik. Bahkan trombositnya terus menurun sampai dibawah 50. Karena kondisi korban terus memburuk, pihak rumah sakit merujuk korban ke RS Urip Sumoharjo, Bandarlampung pada Minggu sore (6/3),” kata Bibit Purnomo kepada Radar Lamsel melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM), kemarin sore. Namun sayang, Bibit Purnomo belum mengetahui secara jelas hasil laboratoirum anak ke empat pasangan Kasno dan Misriyatin. “Kami belum tau persis hasil lab-nya mas,” katanya. Lebih lanjut Bibit Purnomo mengatakan, untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes agepty ini, pemerintah kecamatan bersama petugas kesehatan setempat langsung melakukan pengasapan (Fogging Fokus) dilingkungan rumah korban, Senin (7/3) kemarin. “Kami bersama petugas kesehatan langsung melakukan fogging dilingkungan rumah korban sampai radius 100 meter. Ini untuk mencegah penyebaran penyakit menular ini kepada warga sekitarnya. Kami juga berharap kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan sekitar rumah selama pergantian musim ini agar terhindari dari penyakit berbahaya,” tuturnya. (man)