Pengamat Anggap Fredy ASN Tak Punya Komitmen!

Rabu 04-09-2019,09:28 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Sikap Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lampung Selatan Ir. Fredy Sukirman yang memilih ikut serta dalam bursa lelang terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya Pemprov Lampung kembali mendapat sorotan publik.           Kali ini, Pengamat Politik Provinsi Lampung Ali Sofian, SH yang memberikan komentar ‘pedas’ terkait persoalan tersebut. Tak hanya itu, pria yang berprofesi sebagai advokat ini juga secara blak-blakan mengkoreksi kinerja mantan Sekkab Pesisir Barat itu, Selasa (3/9) kemarin.           Menurutnya, sosok Fredy merupakan ASN yang tidak memiliki komitmen untuk berdedikasi pada daerah yang menjadi tempatnya mengabdi. Bukti nyata secara kasat mata bisa dilihat dari apa yang telah dihasilkan selama menjadi sekda di Bumi Khagom Mufakat ini.           “Dan gong nya, dia ikut seleksi Sekda Provinsi Lampung. Makin jelas kalau beliau adalah sosok ASN yang tidak punya komitmen untuk membantu pimpinan dalam memajukan daerah. Saya kira terlambat kalau Plt Bupati Lamsel baru kepikiran sekarang untuk membuangnya. Tapi, tidak ada kata terlambat demi kemajuan daerah Lamsel,” tegas Ali kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, kemarin.           Dia yang mengaku pernah menjadi Ketua Tim Koordinasi Pemenangan Zainudin – Nanang kala itu juga sempat kecewa atas penunjukan Fredy sebagai Sekkab Lamsel dalam lelang jabatan terbuka. Bahkan, sejak peristiwa perbedaan pendapat itu dirinya dianggap sebagai lawan politik.           “Terang-terangan saya berikan masukan kenapa harus beliau yang dipilih. Sudah jelas beliau dibuang orang dari Pesisir Barat, kenapa masih ngotot diambil. Beberapa pertimbangan saya tidak didengarkan saat itu. Sekarang ini kita bisa lihat sendiri apa yang sudah dia perbuat untuk Lamsel yang kaya akan sumber daya ini,” tambahnya.           Selain itu, berdasarkan kacamatanya keberadaan Fredy justru semakin membuat onar jajaran eksekutif khususnya eselon II dengan menciptakan kelompok dan terkotak-kotak. Hal ini tidak sinkron dengan posisi jabatannya yang semestinya bertugas mengharmonisasi kepegawaian dan membina jajarannya. “Sekda itu pembina ASN yang paling tinggi di tingkat kabupaten. Yang saya lihat, dia justru membuat kelompok-kelompok di jajaran kepala dinas. Jujur saja politik ASN itu lebih keras dari politik orang-orang partai politik itu sendiri. Mereka (ASN’red) tidak takut untuk menjatuhkan orang secara terang-terangan,” kata dia.           Kontestan anggota DPRD Provinsi Lampung daerah pemilihan I Lampung Selatan ini juga memberikan pandangannya soal sosok Sekkab yang dibutuhkan kabupaten Serambi Sumatera ini. Yakni, dengan cara melakukan lelang secara terbuka dan independent untuk mendapatkan ASN yang punya komitmen. Bahkan, Ali menilai, banyak ASN lokal Lamsel yang pantas dan mampu menjabat posisi sekda. Apalagi, mereka sudah lama mengabdikan diri dan mengenal betul kondisi Lamsel yang menurutnya kaya potensi. “Kalau bicara Lamsel, sudah seperti kampung halaman saya sendiri. Saya paham betul dengan masyarakatnya yang menurut saya sangat baik dan rukun ketimbang wilayah lain di Provinsi Lampung. Makanya, saya usul untuk mengganti jabatan sekda dengan ASN yang memiliki komitmen. ASN yang bisa mengamankan pimpinannya. Dalam artian dia memberikan masukan yang benar sebagai fungsi kontrol pimpinan dalam mengambil kebijakan,” pungkasnya. Sayangnya, gelagat anti intelektual kembali ditunjukkan Sekkab Fredy. Sejak keikutsertaannya dalam bursa calon Sekdaprov Lampung jadi tema headline di kabupaten ini, Fredy acuh atas konfirmasi yang dilayangkan Radar Lamsel. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait