GEDONGTATAAN - Upaya memerangi penyakit malaria khususnya diwilayah endemis Pesawaran oleh Dinas Kesehatan pesawaran membuahkan hasil. Ya, Pesawaran mampu keluar dari zona merah endemis malaria di wilayah pesisir.
\"Alhamdulilah kita saat ini sudah dibawah angka lima, kalau tempo hari katagori endemis tinggi berada diatas angka lima,\" ungkap Kabip P2PL Aila Karyus mewakili Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran Harun Tri Djoko, kemarin.
Dikatakan, upaya yang dilakukan tim di Dinas Kesehatan dan masyarakat di wilayah pesisir sehingga wilayah endemis pesawaran turun diantaranya pemberian kelambu, pengobatan sampai tuntas, larvasiding, penyemprotan rumah. Dan penggalian muara Kambang di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan oleh Dinas PU untuk melancarkan aliran air pada muara kambang tersebut menuju laut.
\"Sehingga tidak ada lagi jentik nyamuk malaria di Muara Kambang. Karena genangan di sana berpotensi membuat jentik nyamuk berkembang. Nah, kita inginnya dibawah angka satu penurunan endemis nyamuk malaria di wilayah pesisir,\" ucapnya.
Menurutnya, upaya lainnya yang dilakukan yakni bekerja sama dengam Dinas Perikanan setempat untuk merevitalisasi kolam-kolam yang sudah tidak produktif. Dengan demikian dsngan revitalisasi kolam tersebut, maka tidak menjadi sarang nyamuk.
\"Kita optimis pada 2020 mendatang kita bersama masyarakat dan semua unsur mampu menurunkan lagi angka di wilayah endemis malaria menjadi dibawah satu. Dan juga perlunya dukungan melalui dana desa untuk mensupport program tersebut,\" pungkasnya.
Diketahui, terdapat 4 kecamatan diwilayah pesisir Kabupaten Pesawaran yang merupakan daerah endemis malaria, yakni Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Padangcermin, Kecamatan Punduh Pedada, dan Kecamatan Marga Punduh. Sementara, data penurunan kasus malaria di Kabupaten Pesawaran dimana jumlah kasus 2017 mencapai 3.120 kasus positif malaria, jumlah kasus 2018 mencapai 2.043 kasus positif malaria. (Esn)