KALIANDA – Jalur pendakian ke puncak gunung Rajabasa resmi ditutup, Selasa (10/9) kemarin. Penutupan jalur pendakian itu menyusul kebakaran lahan yang terjadi di sekitar puncak gunung Rajabasa, pada pukul 18.00 WIB, Senin, 9 September lalu. Jalur pendakian itu dijaga ketat oleh anggota gabungan yang terdiri dari KPH XIII Gunung Rajabasa-Waypisang-Batu Serampok, Polsek Kalianda, Koramil Kalianda, LHPD, dan Aparat Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda. KPH mencatat bahwa api telah membakar areal sekitar 1/4 hektar. Awalnya, sumber api ditemukan telah menyala dan menjalar ke bagian lereng yang berbatasan dengan puncak gunung Rajabasa yang berhadapan dengan bagian pesisir pantai. Api tersebut ditemukan oleh para pendaki yang kebetulan saat tiba di puncak sudah dalam kondisi melebar sampai ke lereng di bagian-bagian jurang sekitar puncak Gunung Rajabasa. “Pendaki yang menemukan api,kesulitan memadamkan karena posisi api membakar pada bagian lahan gambut, dan bara api berada di bawah sekam. Sebagian pendaki yang menemukan api tersebut telah mencoba antisipasi dengan kemampuan anggotanya, namun hanya bisa sedikit mengatasi api yang berada di permukaan yang datar,” kata Kepala KPH XIII Gunung Rajabasa-Waypisang-Batu Serampok, Wahyudi, S.Hut. kepada Radar Lamsel, kemarin. Setelah mendapat informasi tentang kebakaran itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Senin malam, KPH XIII Gunung Rajabasa-Way Pisang-Batu Serampok segera melakukan kordinasi kepada Aparat Desa Sumur Kumbang, serta aparat TNI/Polri. Personil KPH bersama warga Desa Sumur Kumbang diutus untuk menuju ke lokasi kebakaran untuk melihat situasi dan kondisi terakhir. “Mereka juga melaporkan perkembangan situasi untuk persiapan penanggulangan yang lebih intensif. Pagi harinya, kami bersama aparat TNI/Polri mempersiapkan alat-alat dan menuju ke lokasi kebakaran,” katanya. Perjuangan aparat gabungan ini tak sia-sia. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIB, kemarin. Namun personel gabungan dari berbagai instansi dan institusi ini masih bersiaga di lokasi untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang akan menyebar. Wahyu mengatakan dugaan sementara musibah kebakaran hutan ini dikarenakan faktor kemarau yang berkepanjangan. Kondisi demikian membuat daun-daun kering yang ada di dalam kawasan hutan sangat rentan terbakar. “Sedikit saja kelalaian dalam membuang puntung rokok, lupa mematikan api unggun atau tungku dapat menjadi penyulut kebakaran,” katanya. Penjagaan di areal ini akan dilakukan sampai waktu yang tak ditentukan. Wahyudi mengatakan KPH dan LPHD Sumur Kumbang masih akan memonitor perkembangan di lokasi itu, sampai pihaknya benar-benar yakin takada bara api yang bisa kembali membakar bila ada hembusan angin kencang. Kapolsek Kalianda, Iptu. Dedi Suhandi, mengatakan pihaknya akan turut menjaga kawasan puncak gunung Rajabasa. Dedi mengatakan pihaknya telah mengerahkan 4 personel yang akan membantu petugas KPH untuk berjaga-jaga di hutan. “Kami bersama warga, dan Dinas Kehutanan. Penjagaan dilakukan sampai api benar-benar padam. Sementara ini kami mengamankan jalur pendakian yang sudah ditutup,” katanya. Kepala Desa Sumur Kumbang, Mastur, sepakat menutup jalur pendakian ke puncak gunung Rajabasa untuk sementara waktu. Pemerintah desa juga memberikan himbauan kepada seluruh petani hutan yang beraktivitas di dalam kawasan hutan untuk waspada terhadap bahaya potensi kebakaran hutan. “Dengan membatasi menyalakan api di dalam kawasan hutan,” katanya. (rnd)
Puncak Rajabasa Terbakar, Jalur Pendakian Ditutup!
Rabu 11-09-2019,09:17 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :