WAYPANJI – Publik seantero jagat heboh dengan fenomena gerhana bulan total (GMT) yang terjadi Rabu (9/3) kemarin. Di Lamsel meski banyak orang berharap dapat melihat fenomena alam yang langka ini, namun tak sedikit pun GMT terlihat. Kendati begitu masyarakat Lamsel menyambut fenomena itu dengan sukacita. Ada yang bangun lebih pagi agar tidak terlewatkan momen, ada juga yang menggelar shalat gerhana. Di Desa Sidomakmur, Kecamatan Waypanji, sedikitnya 50 orang di Desa itu menggelar sholat gerhana. Sholat digelar di Masjid Nurul Amal yang dipimpin Ust. Sarwoto, S.Pd. Kepada Radar Lamsel, tokoh masyarakat ini mengungkapkan sholat gerhana itu hukumnya sunah. Sholat gerhana, kata dia, pernah juga dilakukan oleh Rasullullah SAW jaman dahulu. “Dua rakaat. Hukumnya sunah,” ungkap dia. Menurut dia, sholat yang dilaksanakan bersama warga itu semata-mata hanya untuk menjalankan apa yang diperintahkan rasul. “Jika melihat gerhana, rasul memerintahkan kita untuk berdiri, rukuk, dan sujud yang lama,” kata dia. “Gerhana matahari total memang jarang terjadi. Namun kita harus banyak-banyak bersyukur masih diberi kehidupan oleh yang Maha Kuasa. Ada banyak cara bersyukur, salah satunya dengan menjalankan sunnah rasul seperti sholat gerhana berjama’ah ini,” ujar Ketua Takmir Masjid tersebut. Dia juga mengungkapkan, GMT menjadi bukti nyata kebesaran Allah SWT. Dengan menyaksikan gerhana matahari, dirinya meyakini dalam hati manusia pasti bergetar. “Pasti bergetar jika kita melihat langsung fenomena alam tersebut. Maka dari itu warga Desa Sidomakmur sengaja kita ajak sholat berjama’ah guna menghindari hal-hal yang negatif,” ujarnya kepada Radar Lamsel. Senada yang dikatakan Anwar (26) salah seorang warga Sidomakmur, dia mengaku ikut sholat gerhana di masjid untuk menjalankan perintah rasul. “Ketimbang kita menyaksikan tanpa Sholat gerhana, lebih baik tak menyaksikan tapi sebaliknya kita mendirikan sholat gerhana,” kata dia. (Cw3)
Warga Sidomakmur Gelar Sholat Gerhana
Kamis 10-03-2016,10:04 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :