Stand Penengahan Juara 1 LSF, Erdi Cetak Hat-Trick

Senin 16-09-2019,09:08 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PENENGAHAN - Predikat stand kecamatan terbaik yang selama 3 tahun diraih Kecamatan Kalianda di ajang Lampung Selatan Fair (LSF) akhirnya terhenti. Tahun ini, giliran Kecamatan Penengahan yang meraih predikat terbaik di ajang LSF 2019. Tentunya, raihan itu tak lepas dari racikan tangan Erdiyansyah, S.H.,M.H. yang menjabat sebagai Camat Penengahan. Sebelum menjabat sebagai Camat Penengahan, pria yang akrab disapa Erdi ini menjabat posisi Camat Kalianda. Selama menjabat di pusat Kota Kalianda periode 2017-2018, Erdi mampu membawa Kalianda meraih juara stand kecamatan di ajang LSF. Tepatnya pada tahun 2017 dan 2018. Gelar juara tahun ini menjadi spesial bagi Erdi karena mencetak hat-trick. Sekaligus menjadi bukti jika sosok pemimpin di kecamatan sangat memengaruhi kinerja dan progres yang lebih baik. Bagi Erdi, gelar juara stand kecamatan terbaik menjadi prestasi tersendiri baginya. Meski demikian, Erdi tak melupakan jasa jajarannya yang telah bekerja keras. “Gelar juara ini miliki kami, dan juga milik masyarakat Kecamatan Penengahan juga,” kata Erdi kepada Radar Lamsel, Minggu (15/90 kemarin. Erdi, yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Lampung Selatan, membuka sedikit rahasia juara tersebut. Dalam setiap kesempatan, LSF memiliki tema yang berbeda-beda. Sementara itu, pemerintah kecamatan wajib menyesuaikan diri dengan tema. Dengan begitu, lanjut Erdi, kecamatan bisa mendesain dan mendekorasi stand sesuai dengan tema tersebut. Kebetulan, lanjtu Erdi, wilayah Kalianda dan Penengahan merupakan wilayah yang kaya dengan nuansa adat budaya. Jadi tugas pemerintah kecamatan tinggal mewujudkan dalam tampilan stand yang penuh dekorasi ornamen adat budaya, seperti khebung, tikhai, payung agung, tata letak stand, informasi pembangunan, dan potensi wisata sebagai andalannya. Tak ketinggalan, stand Kecamatan Penengahan juga menampilkan kerajinan tukkus, jambel, serta replika pakaian Raden Intan II. “Ada pojok pustaka, serta tanaman hidroponik. Ditambah dengan menjajakan produk UKM, baik kuliner maupun kerajinan khas yang ada dari kecamatan. Ketika pengunjung masuk ke stand, mereka merasakan atmosfer kecamatan. Sejatinya, esensi LSF adalah pameran pembangunan. Berlomba-lomba memasarkan keunggulan, sehingga bisa menarik pengunjung, bahkan investor. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait