PALAS – Pemasangan jaringan listrik di wilayah persawahan Desa Baliagung, Kecamatan Palas, dalam beberapa hari terahir menjadi sorotan petani setempat. Ditengah kegentingan petani yang kesulitan mendapatkan pasokan air, justru dimanfaatkan oleh panitia pemasangan jaringan listrik untuk mendapat keuntungan dari menjual kabel dengan harga tinggi. Salah satu petani Dusun Pematang Buluh, Andi (45) mengatakan, dalam pemasangan jaringan listrik diwilayah pertanian ini dinilai terlalu membebani petani. Pasalanya petani diwajibkan membeli kabel dari pihak panitia dengan harga yang lebih tinggi. “Kalau seperti ini sistemnya, panitia sama saja mencekik petani. Pasalnya panitia menjual kabel dengan harga jauh lebih mahal dari pasaran,” kata Andi kepada Radar Lamsel, Sabtu (15/9). Andi menerangkan, kewajiban membeli kabel ini dinilai telah menyalahi kesepakatan dari pembayaran administrasi sebesar Rp 3,5 juta. “Kalau petani beli sendiri, panitia enggak mau pasang, Mas. Padahalkan perjanjiannya bayar administrasi sebesar Rp 3,5 juta petani sudah terima beres,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Suye (48) ia mengungkapkan, panitia pemasangan jaringan listrik tersebut mematok harga kabel sebesar RP 7.500 per meter kepada petani. Sedangkan jika membeli di toko harga kabel tersebut hanya dijual dengan harga Rp 5.000 permeter. “Harga yang ditawarkan panitia terlalu tinggi. Padahal jika beli sendiri di toko harganya hanya Rp 5.000 per meter.” ungkapnya. Meski menjadi kebutuhan utama, lanjut Suye, hingga saat ini dirinya belum melakukan pemasangan listrik. Untuk memenuhi kebutuhan penyiraman tanaman padi, ia memilih tetap menggunakan mesin alkon. “Kalau mau pasang dengan harga segitu belum ada duitnya. Mau enggak mau saya tetap menggunakan mesin alkon untuk menyedot air,” pungkasnya. Untuk diketahui, para petani di desa itu mengaku sudah membayar kepada PLN Kalianda sebesar Rp 3,5. Dana tersebut dikoordinir oleh seseorang bernama Jiono yang diduga sebagai panitia pemasangan listrik diwilayah itu. Sementara Kepala Kantor Cabang PLN Kalianda, Beni belum dapat dimintai keterangannya ihwal keresahan petani di Palas yang merasa tercekik akibat ulah oknum calok PLN yang berupaya mengambil keuntungan dari proyek pemasangan listri tani tersebut. Dihubungi melalui sambungan telepon Beni belum meresponnya. (vid)
Calok Listrik Cekik Petani Baliagung
Senin 16-09-2019,09:24 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :