KALIANDA – Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan ternyata gerah juga dengan aksi pemadaman listrik yang sering terjadi diwilayah Kabupaten Lampung Selatan. Orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini meyakini pemadaman listrik terjadi karena Lampung defisit listrik. Namun untuk memastikannya Zainudin mengaku akan mendatangi PLN mengenai hal ini. “Ya, bisa saja. Nanti akan kita dengar seperti apa sebenarnya yang terjadi. Nggak perlu mereka ke kantor, saya yang akan datang ke kantor mereka,” ungkap Zainudin kepada wartawan usai kegiatan Musrenbang Sektor PPK di aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel, kemarin. Sebenarnya, kata Zainudin, di Kabupaten Lampung Selatan ada potensi alam yang dapat menghasilkan sumber daya listrik yang besar. Yakni potensi panas bumi Gunung Rajabasa. Belakangan, potensi ini akan dikembangkan oleh PT. Supreme Energi Rajabasa (SERB) untuk diolah menjadi tenaga listrik berkekuatan 2x110 megawatt (MW). Terkait program ini, Zainudin berharap masyarakat hendaknya bisa menerima megaproyek pusat ini berjalan di Lamsel. Dengan berjalannya program ini, keresahan rakyat mengenai pemadaman listrik akan terjawab. “Kalau sudah berjalan mudah-mudahan tidak ada pemadaman lagi,” ungkap dia. Adik Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan ini mengungkapkan, sejauh ini dirinya memang belum mengetahui apa persoalan yang terjadi dan/atau dialami PT. SERB sehingga tak berjalan maksimal di Lamsel. Karena itu, dalam waktu dekat ia akan berdiskusi dengan PT. SERB. “Iya, akan kita lakukan. Apa masalahnya? Sebenarnya jika mengenai perizinan, yang saya tahu sudah dari bawah. Nanti akan kita dengar apa keluhan mereka (PT. SERB),” ungkap Zainudin. Terkait megaproyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Rajabasa 2x110 MW, menurut Zainudin, menjadi tugas media untuk menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. “Sebenarnya ini tugas media. Jangan justru menakut-nakuti masyarakat,”pungkasnya. (idh)
Gerah Pemadaman Listrik, PLN dan PT. SERB Bakal Didatangi
Jumat 11-03-2016,10:26 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :