PENENGAHAN – Petani padi di Kecamatan Penengahan mulai mewaspadai kehadiran organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Pasalnya, musim gadu kali ini OPT jenis penggerek batang padi kerap muncul. Selasa (24/9/2019), Kelompok Tani (Poktan) Muakhi Jaya, Desa Ruang Tengah, bersama POPT Kecamatan Penengahan menemukan hewan penggerek itu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, petani dan POPT menemukan kupu-kupu OPT penggerek batang padi di tanaman padi Desa Raung Tengah. Petani menilai kehadiran penggerek batang padi ini merupakan isyarat jika kemunculan hama ini akan lebih banyak. Meski jumlahnya sekarang hanya beberapa, petani diminta waspada. Jika bisa, petani segera membasmi hama tersebut. “Kami mulai waspada terhadap organisme pengganggu tumbuhan yang sudah muncul. Terutama OPT penggerek batang padi ini,” kata Ketua Poktan Pukahi Jaya 1, M. Nuh kepada Radar Lamsel. Hama penggerek batang padi merupakan organisme penginfeksi tanaman yang menimbulkan kerusakan sehingga berdampak pada penurunan hasil pertanian. Penurunan hasil pertanian yang ditimbulkan oleh hama memiliki kisaran yang bervariasi. Mulai dari penurunan hasil panen yang tidak terlalu singifikan sampai tahap paling parah, yaitu gagal panen. “Salah satu jenis hama yang sering menyebabkan kerugian parah terhadap hasil pertanian adalah penggerek batang padi,” katanya. POPT Kecamatan Penengahan, Syafruddin, mengatakan penggerek batang padi merupakan hama yang paling sering menyerang tanaman padi dengan intensitas serangan sampai 90 persen. Hama ini menyerang tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif. “Gejala yang ditimbulkan dari serangan hama penggerek batang secara umum ada 2 jenis, yaitu sundep dan beluk,” katanya. Menurutnya, pengamatan yang tengah dilakukan saat ini akan memiliki manfaat untuk menerapkan pencegahan. Syafruddin mengatakan pengamatan merupakan bagian penting untuk membasmi hama penggerek batang padi supaya tak berkembang. “Kami memberi rekomendasi kepada petani agar menghindari penyemprotan dengan pestisida kimia. Kenapa, karena saat ini populasi hama dengan musuh alami masih seimbang,” katanya. (rnd)
Waspadai Ancaman Hama Penggerek
Rabu 25-09-2019,08:25 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :