PALAS – Nasib Sariman (72) Warga Dusun Pematang Buluh, Desa Baliagung, Kecamatan Palas memang tidak semulus kebanyakan orang. Diusia yang telah senja Sariman harus melewati hidup sebatangkara dengan penuh keterbatasan jauh dari kata layak. Rumah geribik yang ditinggali selama 20 tahun juga sudah hampir rubuh, dengan sebagian dinding yang sudah jebol. Lantaran usia yang tidak lagi muda, Sariman juga tidak bisa berbuat babnyak. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sariman hanya mengandalkan belas kasih dari tetangga. Di dampingi, Kepala Dusun Pematang Buluh Masirot, Sariman mengatakan, kondisi memprihatinkan ini sudah dilaluinya semenjak ditingga anak dan istrinya 20 puluh tahun silam “Sudah lama hidup sendiri sendiri, semenjak ditinggal anak dan istri,” kata Sariman. Kondisi memilukan lagi lebih diraskan oleh Sariman ketika rumah berukuran 4 x 6 meter yang ditinggali sudah hampir roboh. Diding yang terbuat dari geribik sebagian sudah jebol dimakan usia. Genting yang banyak bocor kerap membuatnya mengungsi ketempat tetangga. “Dapur sudah enggak ada dinding lagi. Genteng juga sudah banyak bocor, kalau hujan malam hari kada numpang ditempat tetangga untuk berlindung dari hujan,” ujarnya. Di usinya yang kini telah renta, Sariman sudah begitu payah untuk memperbaiki rumahnya. Sementara bantuan perbaikan rumah tak pernah ia dapatkan. Untuk menyambung hidup Sariman hanya mengandalkan bantuan dari tetangga yang masih peduli. Dan Sedikit bantuan beras dari bantuan pangan non tunai (BPNT). “Dulu saya hidup dari hasil mencari kodok. Tapi sekarang enggak lagi karena sudah tua. Ada tetangga kadang yang kasih makanan,” tuturnya. Sementara itu Kepala Dusun Pematang Buluh, Masirot, sebagai aparatur desa dirinya pernah mengajukan batuan perbaikan bantuan rumah kepada Pemerintah Desa Baliagung. Hingga kini tidak pernah mendapat tanggapan. “Sudah tiga kali diajukan tapi engga ada. Harapan kami ada pihak yang mau membantu karena rumahnya memang sudah sangat tidak layak. Ditambah dengan kondis Pak Sariman yang sudah mulai kehilangan pendengaran,” harapnya. (vid)
Sebatangkara, Sariman Hidup di Gubuk Reot 4×6 Meter
Rabu 25-09-2019,09:15 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :