300 Pabrik Beras Belum Teregistarsi Keamanan Mutu

Kamis 26-09-2019,09:11 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PALAS – Sebanyak 300 pabrik beras di wilayah Lampung Selatan belum teregistrasi dan tersertifikasi Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Padahal peraturan yang diterbikan oleh Peraturan Menteri Pertanian No 53 tahun  2018 ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas dan mutu serta menjaga ketahanan pangan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lampung Seletan, Yansen Mulia saat menggelar Sosialisasi Mutu dan Pangan Hasil Pertanian di Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas, Rabu (25/9). Yansen mengatakan, sejak peraturan di keluarkan pada tahun 2018 lalu, untuk diwilayah Lampung Selatan hingga saat belum bisa dijalankan. “Hingg saat ini peraturan wajib rergistrasi dan sertigfikasi ini belum berjalan. Bulum ada pabrik yang memiliki sertifikasi keamanan pangan PSAT,” kata Yansen mulia kepada Radar Lamsel disela sosialisasi tersebut. Yansen menjelaskan, belum berjalan registrasi dan sertifikasi ini lantaran tidak ada kesiapan pelaku pengusaha pabrik. Padahal registrasi ini sebagai upaya untuk menjaga mutu dan ketahanan pangan di wilayah Lampung Seletan. “Perataruran ini diterbitkan untuk mengamankan mutu serta menjaga ketahanan dan kemanan pangan. Tapi hingga saat ini semua pabrik belum ada pemilik barik yang siap untuk memenuhi syarat,” ujarnya. Kepala Bidang Mutu dan Ketahanan Pangan, DKP Lampung Selatan, Hilmiati mengungkapkan, dari hasil pendataan pada tahun 2012 terdapat 300 pabrik beras yang belum teregistrasi dan sertifikasi. “Kami juga saat ini sedang melakukan pendataan ulang, agar peraturan ini tersosialisai secara menyeluruh. Di tahun 2012 ada sekitar 300 pabrik beras dan saat belum teregistrasi,”ujarnya. Hilmiati menjelaskan registrasi dan sertifikasi ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi pelaku pengusaha pabrik beras. Salah satunya meningkatkan mutu beras dan memiliki label yang sah. “Dengan teregistrasi pabri bisa mengeluarkan label yang sah, kualitasnya pun sudah di uji laboratorium. Dan ini juga berdampak baik bagi kemanan konsumen, jika ada beras yang tidak aman bisa telusuri asalnya,” pungkasnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait