Kemarau , Produksi Gula MerahTurun Drastis

Selasa 01-10-2019,09:07 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PALAS – Musim kemarau yang terjadi selama beberapa bulan terahir tidak hanya memberikan dampak kerusakan pada tanaman padi di Kecamatan Palas. Namun juga memberikan dampak penurunan drastis produksi gula merah yang dialami sejumlah pengrajin gula merah di Desa Tanjungsari.  Syahiq (46) salah satu pengrajin gula merah mengatakan, dalam dua bulan terahir produksi gula merah perlahan menurun. Bahkan  produksi menurun hingga 60 persen. “Kalau kemarau panjang seperti ini produksi pasti menurun. Bahkan sampai sebesar 60 persen,” kata Syahiq kepada Radar Lamsel, Senin (30/9).  Syahiq menerangkan, jika selama musim hujan ia mampu memproduksi sebanyak 70 kilogram perhari. Namun untuk musim kemarau hanya mampu memperoleh 30 kilogram dalam sehari. “Dari 80 pohon kelapa biasanya sehari bisa produksi 70 kilo gram. Berbeda jauh dengan  sekarang yang hanya produksi 30 kilogram sehari,” terangnya. Hal senada juga dialami oleh Darman (46), menurutnya penurunan produksi ini hampir merata dialami oleh pengrajin gula di Desa Tanjungsari. Hal disebabkan musim kemarau memberikan pengaruh penurunan hasil nira kelapa.  “Rata-rata pengrajin gula mengalami penurunan produksi. Hal ini disebabkan hasil nira yang disapa hanya sedikit. Biasanya dapat 1 liter per pohon sekarang hanya setengahnya,” ungkapnya. Kondisi penurunan hasil produksi ini juga disayangkan oleh Darman, sebab hingga saat ini harga gula merah cederung statis sejak tiga bulan lalu. “Sayangnya penurunan produksi ini tidak diikuti harga yang bagus. Hanya Rp 9.000 per kilonya turun dari harga ramadan lalu yang sempat menyentuh Rp 10.000 per kilogram,” pungkasnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait