Acaranya Dianggap Sia-sia, DPMD: Banyak Kades Belum Faham

Selasa 15-10-2019,09:07 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TANJUNG BINTANG - Peningkatan kapasitas aparatur desa dan anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD) se Kabupaten Lampung Selatan dinilai hanya seremonial, acara yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Lampung Selatan itu hanya berputar pada sosialisasi program pemerintah serta memperjelas status kades sebagai penyelenggara negara dilevel paling bawah. Salah seorang kades yang hadir mengaku sangat menunggu materi-materi yang sesuai dengan judul yakni peningkatan kapasitas aparatur desa namun tidak ada materi yang lebih spesifik meningkatkan kapasitas mereka. \"Ya sebetulnya kalau memang berniat untuk meningkatkan kapasitas kami, bina kami selama satu minggu atau satu bulan gitu, berikan ilmu layaknya di Lemhanas,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Senin (14/10). Ia menilai, peningkatan kapasitas kades yang hanya satu hari tidak memberikan ilmu apapun kepada pihaknya. \"Ya terkesan hanya ngabisin anggaran yang ada saja, harusnya kami benar-benar ditingkatkan kapasitasnya. Bukan mendengarkan kapasitas pejabat di Lampung Selatan ini,\" tuturnya. Pelatihan itu sendiri diikuti oleh seluruh Kepala Desa (Kades) dan BPD dari tujuh kecamatan diantaranya Kecamatan Tanjung Bintang, Natar, Jatiagung, Way Sulan, Tanjung Sari, Merbau Mataram, dan Katibung. Namun sangat disayangkan ada sekitar 15 kades yang tidak hadir mengenai acara pembinaan tersebut. Sementara Plt. Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto meminta kepada seluruh Kades untuk melakukan gotong royong dan menghilangkan rasa dendam pasca pilkades kemarin. \"Sudah berulang kali saya katakan untuk menghilangkan rasa dendam, sudah berkali-kali diadakan pembinaan kepala desa, jangan sampai pembinaan ini dilakukan terus menerus,\" ucap Nanang pada sambutannya, Senin (14/10). Nanang juga menghimbau kepada seluruh kades untuk lebih disiplin dan melakukan gotong royong dalam melangsungkan pembangunan di desa. \"Dikhawatirkan akan susah serapan dana desa jika tidak gotong royong, upayakan penggunaan dana desa dapat dinikmati oleh masyarakat desa,\" pungkas Nanang. Pada pembinaan itu, kritikan mulai timbul dari lingkaran kades sendiri, salah satu yang bersuara adalah Ibdi Irwanto Kades Jati Indah Kecamatan Tanjung Bintang, dia mengatakan bahwa pembinaan itu dimulai tidak sesuai dengan jadwal yang tertera pada undangan.\"Mengenai masalah disiplin, saya melihat acara ini molor cukup lama, yang diundangan seharusnya jam setengah delapan kenapa ini baru mulai jam sembilan?,\" tegas Ibdi. Sementara itu Kadis PMD Rohadian menghimbau kepada kades untuk menjaga hubungan dengan BPD supaya dapat melangsungkan pembangunan dengan baik, dirinya juga menghimbau untuk meningkatkan motivasi dan menjalin komunikasi yang baik bersama warga. \"BPD laksanakan tugasnya dengan baik, bantu kades-kades membangun di desa, komunikasikan dan tingkatkan motivasi kepada masyarakat dengan baik, saya harap kabupaten lampung selatan mempunyai desa yang maju dan mandiri,\" tuturnya. Ia menampik jika peningkatan kapasitas aparatur desa merupakan seremonial dan formalitas untuk menghabiskan anggaran sebab banyak kades yang memang belum paham tentang tugas-tugas utamanya sebagai kades. \"Sama dengan BPD yang mulai lupa tugas utamanya, jadi melalui acara ini kami ingatkan kembali bagi yang lama. Khusus yang baru maka perlu sekali mengetahui tugasnya,\" tegasnya. (CW1/Kms)

Tags :
Kategori :

Terkait