GEDONGTATAAN - Pihak keluarga Aga Trias Tahta mahasiswa yang meninggal pada saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) pecinta alam UKM Cakrawala di pesawaran meminta agar Universitas Lampung tidak hanya membekukan UKM Cakrawala tetapi dapat dibubarkan agar kedepan tidak terulang kejadian serupa.
\"Kita berharap Unila tidak hanya membekukan UKM Cakrawala tetapi kalau bisa dibubarkan. Kita tidak mau dikemudian hari ada korban lagi. Kalau dibekukan bisa jadi tahun depan diaktifkan lagi,\" ungkap kakak almarhum Gani Dewantara saat dikonfirmasi di Mapolres Pesawaran pada Senin (14/10).
Menurutnya, hingga saat ini belum ada kunjungan dari pihak rektorat untuk memberikan ucapan bela sungkawa.
\"Dari pihak rektorat belum ada sama sekali kunjungan atau bela sungkawa ke rumah, kalaupun ada dari pihak dekanat hanya beberapa kali dan itupun pada saat pemakaman,\" ucapnya.
Tidak hanya itu lanjut Gani, pihak keluargapun berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan hukuman seadil-adilnya. Karena dari 17 tersangka yang telah ditetapkan sebagai tersangka tidak semua melakukan pemukulan.
\"Kan dari 17 tersangka ada yang tidak mukul atau hanya sebagai saksi tapi tidak melaporkan. Kalau soal itu kami serahkan sepenuhnya kepihak kepolisian. Sejauh ini sebagian besar pihak keluarga sudah silaturahmi ke rumah. Dan mereka juga baru tahu bahwa salah satu anggota keluarga mereka menjadi tersangka, karena mungkin mereka tidak memberi tahu kepada keluarga mereka,\" paparnya.
Ditanya agenda kehadirannya di Mapolres Pesawaran? Diakuinya kehadirannya untuk memenuhi permintaan pihak penyidik.
\"Belum ada apa agendanya, karena diminta hadir, tentunya kita kooperatif,\" tandasnya. (Esn)