BPBD Latih 80 Peserta Tentang Jitu Pasna

Kamis 24-10-2019,08:45 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan menggelar pelatihan tentang pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitu Pasna), di Negeri Baru Resort (NBR) Kalianda, selama tiga hari Senin - Rabu (22-24/10). Kepala BPBD Lamsel M. Darmawan mengatakan, kegiatan pelatihan Jitu Pasna tingkat kabupaten tersebut dikuti sebanyak 80 orang peserta perwakilan dari masing-masing dinas/instansi lingkup pemkab Lamsel, serta pemerintah kecamatan se- Kabupaten Lampung Selatan. \"Pelatihan ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan dan menyamakan persepsi tentang cara mengkaji kebutuhan pascabencana dan penyusunan rencana aksi (renaksi) rehabilitasi dan rekontruksi secara cepat, tepat dan terpadu,\" ujar Darmawan kepada Radar Lamsel, disela-sela acara pelatihan Jitu Pasna, Selasa (23/10) kemarin. Menurut Darmawan, pengkajian kebutuhan pascabencana merupakan suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat,  analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi. \"Pengkajian dampak meliputi identifikasi dan perhitungan terhadap kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan fungsi dan peningkatan risiko yang menyangkut aspek pembangunan manusia, permukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor,\" terangnya. Diungkapkannya, dalam acara pelatihan tersebut, pihaknya menghadirkan pemateri dari sejumlah dinas/instansi terkait, baik yang ada dilingkup pemkab Lamsel, provinsi dan pusat seperti BPBD, Disperkim, Bappeda, Litbang, dan BNPB. \"Kami (BPBD Lamsel, red) selaku penyelenggara kegiatan berharap, dengan digelarnya pelatihan tentang Jitu Pasna ini, nantinya dalam melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana dan penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekontruksi dikabupaten ini, betul-betul dapat terlaksana secar maksimal dan sesuai aturan yakni cepat, tepat dan terpadu,\" pungkasnya. (iwn)

Tags :
Kategori :

Terkait