Maksimalkan Panen, UP3 Coba Varietas Padi Baru

Jumat 25-10-2019,09:19 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

JATI AGUNG - Unit Pelaksana Penyuluh Pertanian(UP3) Kecamatan Jati Agung saat ini tengah menunggu hasil panen dari varietas padi baru agar bisa ditanam massal oleh petani di wilayahnya. Kepala UP3 Kecamatan Jati Agung Robinsis mengatakan percobaan varietas baru impari 42 tersebut dimulai dari sekitar kantornya sendiri. \"Sejumlah petani juga sudah ada yang mencoba, kita sendiri juga mencobanya agar mengetahui keunggulannya,\" katanya kepada Radar Lamsel, Kamis (24/10). Menurutnya, permasalahan padi di Kecamatan Jati Agung salah satunya adalah penyakit patah leher yang mengakibatkan tidak maksimalnya hasil panen. \"Varietas ini katanya bisa menghindari penyakit patah leher, tetapi kita lihat dulu 10 hari kedepan saat panen bagaimana hasilnya,\" tutur dia. Ia menambahkan, Tidak adanya irigasi juga masih menjadi masalah serius bagi wilayah berpenduduk mayoritas bertani seperti Kecamatan Jati Agung. Alhasil target panen setahun dua kali sering tidak tercapai. \"Selama ini, petani padi maupun jagung di jati agung masih menggunakan sistim tadah hujan namun intensitas hujan tidak menentu membuat volume air yang ditampung juga minim,\" ucap dia. Pria yang telah 30 tahun lebih menjadi bagian dari Dinas Pertanian Lamsel menjelaskan, memang selama ini ketiadaan irigasi itulah yang menjadi penghambat bagi para petani khususnya padi dan jagung dalam memaksimalkan hasil panen. \"Belasan tahun saya tugas di Kecamatan Jati Agung memang masalahnya adalah pengairan,\" katanya. Ia menjelaskan untuk membangun irigasi di Kecamatan Jati Agung bukanlah hal yang mudah sebab sumber air itu sendiri sulit untuk diperoleh. \"Kalaupun ada rencana membangun irigasi sumber airnya juga sulit, jadi saya kira beginilah kondisi yang harus diterima,\" tuturnya. Oleh sebab itu sambung Robinsis, hasil panen padi tidak bisa satu tahun dua kali lantaran keterbatasan air. \"Setahun paling satu kali panen padi,\" ujarnya. Dia memaparkan, saat ini musim tanam telah dimulai meski intensitas hujan tidak terlalu banyak. \"Ya petani memang harus memaksakan tanam, karena saat inilah waktunya meskipun kita tidak tahu kedepan bagaimana kondisinya,\" tuturnya. Kecamatan Jati Agung tambahnya, merupakan salah satu daerah penghasil padi dan jagung yang cukup besar di Kabupaten Lampung Selatan dalam setahun. \"Sekali tanam saja biasanya hingga 3.700 Hektar sawah serta 4.000 Hektar ladang jagung, jumlah yang cukup besar,\" urainya. (Kms)

Tags :
Kategori :

Terkait