Manfaatkan Pekarangan untuk Budidaya Sawi

Selasa 29-10-2019,11:28 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO – Warga Dusun Kampung Baru, Desa Waygelam Kecamatan Candipuro memanfaatkan pekarangan kosong menjadi ladang budidaya tanaman sawi hijau, Senin (28/10). Pasalnya, budidaya tanaman sawi selain dinilai ringan dalam segi biaya oprasional dan perawatan juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Raswito (40) pembudidaya tanaman sawi Dusun kampungbaru mengatakan,untuk menambah pendapatan sehari-hari, selain menam padi. Dirinya juga memanfaatkan pekarang belakang rumahnya yang berukuran 30x12 meter menjadi ladang budidaya tanaman sawi. “ Untuk menambah pendapatan, selain bertani padi, saya menanam  sayuran sawi juga dipekarngan belakang rumah yang tidak luas,” kata Raswito. Budidaya tanaman sawi lanjut Raswito, selain dinilai mudah dan murah dalam segi biaya dan perawatan, juga memilki prospek usaha yang cukup menjanjikan. “ Untuk modal pertama, saya mengeluarkan dana sebesar Rp. 1 juta rupiah untuk biaya pengadaan pipa untuk irigasi tetes huja, pupuk, benih dan obat-obatan,” kata Raswito. Raswito menjelaskan, selama proses persiapan lahan sampai panen, dirinya mengaku sangat puas. Karena, hasil panen sawinya di lahan seluas 30x12 meter mencapai 2000 ikat sawi siap jual. Dimana lanjutya, satu ikat sayuran sawi hasil budidayanya dijual kepelanggan dengan harga Rp.2000 rupiah. “ Berawal dari coba-coba, kini budidaya sawi menjadi salah satu pendapatan yang bisa menopang pendapatan keluarga. Alasanya, 2000 ikat sawi siap jual kepelanggan menghasilkan Rp.2 juta rupiah,” ungkapnya. Amirudin (30) pembudidaya sawi hijau Desa waygelam lainya menjelaskan, selain itu, proses panen sawi hijau dinilai dari segi efisiensi waktu juga lebih cepat dari budidaya tanaman jenis sayuran lainnya. “ proses tanam hingga panen, Budidaya Sawi hijau hanya memakan waktu 25 hari sekali,” kata Amirudin.  Dengan estimasi biaya Rp.200  ribu rupiah untuk mengulangi proses persiapan lahan hingga biaya perawatan sampai panen. Amirudin mengaku cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp. 200 ribu rupiah. “ Setelah mengeluarkan biaya awal sebesar 1 juta rupiah mulai dari pra tanam pasca panen, saya cukup mengeluarkan biaya perawatan dan biaya oprasional sebesar Rp.200 ribu rupiah,” kata amirusin. (CW2)  

Tags :
Kategori :

Terkait