SIDOMULYO – Petani jagung di Kecamatan Sidomulyo menjerit. Mereka mengeluhkan anjloknya harga jagung kering dipasaran pasca panen. Dimusim panen kali ini harga jagung yang ditawarkan kepada petani sebesar Rp 1.700 – 2.000 perkilogram. Padahal sebelumnya harga jual sebelumnya mencapai Rp 3.000 perkilogram. Sulaiman (40) seorang petani jagung asal Desa Kotadalam Kecamatan Sidomulyo mengatakan, turunnya harga jagung dipasaran membuat petani kalang kabut. Mereka mengaku dilematis apakah akan menjual hasil panen jagung atau tidak. Sementara kebutuhan hidup terus merongrong. “Bisa-bisa rugi kalau dijual saat ini. Kalau ditahan juga bingung. Mau nggak mau ya dijual juga,” ungkap dia. Sebenarnya, kata Sulaiman, hasil panen pada musim tanam kali ini cukup membahagiakan. Yakni mampu menghasilkan jagung kering sebanyak 7 ton perhektar. Namun, harga jual padi yang rendah membuat petani gusar. “Panennya bagus. Harganya yang tidak bagus,’ kata Sulaiman. Dia berharap pemerintah mampu mengendalikan harga jual panen jagung kali ini. Sebab, dua pekan lalu harga jagung mampu tembus diangka Rp 3.000 perkilogram. “Supaya kami rakyat kecil yang para petani ini tidak dimain-mainkan lah,” ungkap dia. Pantauan Radar Lamsel disejumlah tempat penampungan harga jual jagung berbeda-beda. Ada yang Rp 1.700 perkilogram ada juga yang Rp 2.000 perkilogram. Sukarna (45) penampung jagung yang berada di Desa Seloretno Kecamatan Sidomulyo membenarkan hal itu. Menurut dia, harga jagung di tiap-tiap penampung memang berbeda. Tergantung dari kering atau tidaknya jagung. “Memang dari pihak penampung memberikan harga demikian. Karena jika lebih dari itu para penampung tidak sanggup membayar hasil panen para petani,” ujar dia. (Cw3)
Panen Jagung Bagus, Harganya tidak Bagus
Senin 21-03-2016,10:49 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :